Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang

Kompas.com - 03/08/2022, 18:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu air lindi di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan masih mengalir ke parit-parit milik warga.

Terkait permasalahan ini, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut saat ini masih proses seeding atau penyemaian bakteri.

Kepala Dinas PUPESDM DIY Anna Rina Herbranti menjelaskan bahwa instalasi pengolahan untuk lindi dibangun oleh Balai Sarara Permukiman Wilayah (BPPW). Secara fisik bangunan pengolahan tersebut sudah selesai pada bulan Juli.

"Sekarang, proses seeding bakteri. Sehingga memang proses seeding bakteri kira-kira tiga bulan sampai empat bulan," katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Air Lindi TPST Piyungan Masih Mengalir ke Parit Warga, Pemerintah DIY Lakukan Ini

Ia menjelaskan setelah proses seeding bakteri selesai barulah air lindi bersih tanpa bau dan bisa dibuang.

Terkait air lindi yang masih mengalir di parit-parit warga menurut Anna seharusnya itu tidak terjadi. Pasalnya, lindi seharusnya masuk pada sebuah bak.

Dia mengatakan pada hari ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) DIY sedang memompa air untuk dimasukkan ke dalam bak.

"Seharusnya kan memang tidak melimpas ke saluran sungai. Supaya tidak melimpas harus dipompa. Sekarang masih proses. Kita berusaha keras agar masyarakat aman tidak bau," katanya.

Anna memastikan secara fisik pengolahan lindi sudah selesai. Namun memang diperlukan waktu 3 sampai 4 bulan untuk seeding bakteri.

"Proses seeding bakteri 3 bulan sampai 4 bulan. Dari akhir juli kemarin, yang harus segera kita atasi adalah yang kemarin mengalir ke sungai itu harus dimasukkan ke bak," ujar dia.

"Pompanya dibantu oleh kami, dipinjami dari dinas PU," katanya.

Sebelumnya, Beredar video air lindi masih mengalir pada parit-parit milik warga sekitar TPA Regional Piyungan. Video tersebut diunggah oleh akun twitter @Merapi_Uncover.

"tolong dikoordinasikan dg Dinas terkait, janjinya akhir bulan Juli pengolahan limbah TPST Piyungan rampung lo. Ini sudah awal Agustus dan masih belum diolah dan ini limbah liar masih mengalir mengaliri parit warga. Tentunya kita semua tdk mau dong JogjaDaruratSampah lagi????" tulis akun tersebut.

Terkait hal ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan berkoordinasi dengan balai prasarana di wilayah tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan menduga saat ini proyek pembangunan pengelolaan air lindi belum selesai.

"Nah pembangunan yang dilaksanakan oleh balai itu kira-kira sudah mencukupi apa belum, kalau itu sudah selesai lindinya masih sudah tertangani semua atau belum. Kalau belum kan harus kita skenario yang lain baik anggaran dari APBD maupun dari APBN," katanya, Rabu (4/8/2022).

"Karena mereka kan proyeknya selesai pada bulan Juli. Tapi kalau masih ada yang harus didukung oleh pemda, ya itu apa nanti bisa kita alokasikan disitu," imbuh Aji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Yogyakarta
Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Yogyakarta
2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

Yogyakarta
Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Yogyakarta
Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Yogyakarta
Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Yogyakarta
10  Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

10 Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Yogyakarta
3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

Yogyakarta
Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com