YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi kasus pembunuhan Hatta Rosid Ardianto (23), warga Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Diketahui, sebanyak enam pelaku telah diamankan oleh polisi.
Pelaku yang ditangkap yakni DB alias Ucil, RP (masih dibawah umur), NN alian Briancuk, JW alias Sijek, YU alias Kincling, dan BAM.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan kasus ini bermula saat DB (33) alias Ucil, warga Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, janjian bertemu Hatta di wilayah Kotagede, Kamis (9/2/2023) malam. DB dan lima rekannya yang menggunakan mobil bernomor polisi AB 1235 YZ meluncur ke lokasi.
Baca juga: Mengarang Cerita Menemukan Mayat di Gumuk Pasir Parangtritis, 6 Orang Ini Ternyata Pembunuhnya
Mereka membawa korban ke rumah DB di Kapanewon Kasihan. Kemudian dibawa ke rumah tersangka lain di Jetis, Bantul sambil dipukuli. Saat di rumah salah satu pelaku di Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Hatta tiba-tiba kehilangan kesadarannya.
"Saat di mobil dipukuli bersama-sama. Jadi Keenam pelaku memukuli korban selama perjalanan," kata Ihsan kepada wartawan di Mapolres Bantul Senin (13/2/2023).
"Di Jetis korban hilang kesadaran dan tidak bernyawa. Karena itu mereka kaget dan membawa korban ke rumah sakit Rachma Husada," lanjutnya.
Sementara, DB mengaku menjadi orang pertama yang membuat skenario itu.
"Kalau itu (penemuan mayat di gumuk pasir) bersama-sama, tapi yang paling pertama saya beri solusi itu dan teman-teman ngikut," kata DB.
"(korban) enggak pernah (dibawa ke gumuk pasir) karena panik saya bawa ke rumah sakit," kata dia.
DB yang sehari-hari membantu orang tua itu mengatakan korban meminjam uangnya sebesar Rp 12,5 juta pada Desember 2022 lalu. Korban berjanji mengembalikan pada 7 Februari 2023.
"Tapi ternyata tidak dibayar-bayar," kata dia.
Baca juga: Rombongan Wisatawan Temukan Mayat Pria di Gumuk Parangtritis, Ada Sejumlah Luka di Tubuh Korban
Akhirnya pada 9 Februari 2023 lalu, dirinya janjian bertemu dengan korban. DB sengaja membawa teman-temannya untuk menjadi saksi.
Namun di tengah perjalanan itu, Hatta dipukuli untuk memberi pelajaran. DB mengaku memukuli paling banyak dengan tangan kosong, dan teman-temannya secara spontan ikut.
"Tidak ada niat sama sekali saya kasih pelajaran ternyata malah melewati batas," kata dia.
DB mengaku beberapa waktu lalu dipenjara kasus karena narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.