Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleman Targetkan Penurunan Kemiskinan 2 Persen Tahun 2023

Kompas.com - 25/01/2023, 15:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan penurunan kemiskinan sebesar 2 persen pada tahun 2023.

Pemkab Sleman menganggarkan Rp 7 miliar untuk mencapai target tersebut.

Berdasarkan data dari BPS angka kemiskinan di Kabupaten Sleman pada tahun 2022 turun menjadi 7,47 persen atau sekitar 91.826 orang.

"Dan tahun ini (2023), kami mentargetkan penurunan kemiskinan sebesar 2 persen dari angka sebelumnya. Dan kita anggarkan Rp 7 miliar untuk menuntaskan kemiskinan untuk mencapai target itu," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/01/2023).

Baca juga: Atasi Kemiskinan di DI Yogyakarta, Sultan Wacanakan Beri Bansos Seumur Hidup

Kustini memastikan, jaminan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin di Sleman komplit.

Hal itu disampaikan Kustini sebagai bentuk fasilitasi program perlindungan sosial sebagai strategi kebijakan publik untuk memerangi kemiskinan dan meringankan penderitaan kelompok-kelompok lemah dan kurang beruntung.

"Tahun ini kami telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk jaminan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin. Dan itu komplit mulai kesehatan, pendidikan dan sosial. Termasuk di dalamnya ada untuk pelatihan dan sebagainya," tegasnya.

Baca juga: Sultan Buka Suara soal Kemiskinan di DIY, Soroti Kelemahan Data BPS hingga Bandingkan dengan Jateng

Kustini mengungkapkan di tahun 2023 ini Pemkab Sleman menganggarkan dana sebesar Rp. 12,3 Miliar untuk dana Jaring Pengaman Sosial (JPS).

JPS merupakan program yang disediakan untuk membantu masyarakat miskin maupun rentan miskin di bidang sosial, kesehatan dan pendidikan.

"Selain JPS, kami menganggarkan lebih dari Rp. 18 Miliar bantuan sosial untuk yatim piatu, disabilitas, lanjut usia terlantar, lembaga kesejahteraan sosial, korban bencana, korban benturan sosial dan lainnya," terang Kustini.

Di samping itu, langkah memutuskan mata rantai kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sleman telah dimulai dengan melakukan pendataan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Dari pendataan tersebut berguna untuk memetakan jenjang kemiskinan di masing-masing daerah.

Pemerintah juga aktif memberikan edukasi maupun layanan pemberdayaan masyarakat kurang mampu hingga lansia.

Seperti program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) dari Kementerian Sosial yang berupa bimbingan pelatihan dan sarana prasarana usaha bagi warga miskin yang berminat dientaskan. Serta berbagai bantuan sosial dari Kementerian Sosial bagi masyarakat miskin.

"Kami juga akan membantu masyarakat untuk yang mau berkarya. Yang minat dengan UMKM nanti kami dampingi. Yang minat pertanian nanti akan kami sediakan tanah kas desa juga," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com