Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kuliner Legendaris Yogyakarta, Tidak Melulu Gudeg dan Bakpia

Kompas.com, 19 Desember 2022, 16:49 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sederet kuliner legendaris Yogyakarta ini siap memanjakan lidah untuk melengkapi momen liburan Anda.

Tentunya berwisata ke Yogyakarta tidak lengkap jika belum menjajal berbagai kuliner yang mengundang selera.

Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan

Tentunya kuliner legendaris Yogyakarta tak hanya sebatas gudeg dan bakpia.

Masih banyak lokasi kuliner legendaris yang selalu ramai ketika musim liburan tiba karena dipenuhi oleh wisatawan dari luar kota.

Baca juga: Sejarah Bakpia, Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Dilansir dari indoneia.travel dan TribunJogja.com, berikut makanan khas Yogyakarta yang wajib dicoba.

Baca juga: Songgo Buwono, Kuliner Ningrat dari Keraton Yogyakarta yang Penuh Filosofi

1. Lumpia Samijaya

Lumpia Samijaya merupakan salah satu kuliner legendaris Yogyakarta yang berada di sudut jalan Malioboro.

Warung Lumpia Samijaya sudah ada sejak tahun 1970-an dan selalu dikenal dengan antrean yang panjang.

Camilan lumpia goreng dengan cita rasa gurih dan akan dibuat ketika ada pesanan, karena memang kuliner ini lebih enak dinikmati saat masih hangat.

Selain varian original, ada juga varian lumpia goreng rasa ayam dan telur puyuh.

Alamat: Jl. Malioboro No. 18, Yogyakarta

Jam buka: pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

2. Angkringan Kopi Joss Lik Man

Menikmati suasana malam di Yogyakarta tentu belum lengkap jika tidak mampir ke Angkringan Lik Man.

Angkringan legendaris ini memang terkenal dengan salah satu menunya yaitu Kopi Joss.

Keunikan sajian Kopi Joss adalah saat kopi panas di dalam cangkir ditambahkan arang membara yang diambil langsung dari tungku dan membuat suara yang khas.

Selain itu pengunjung juga dapat mengganjal perut dengan berbagai kudapan dari nasi kucing, gorengan, sate, dan lain sebagainya.

Alamat: Pasar Kranggan, Jl. Poncowinatan No.7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta

Jam buka: pukul 16.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.

3. Wedang Ronde Mbah Payem

Dinginnya malam Yogyakarta akan bisa teratasi dengan semangkuk kecil wedang ronde.

Salah satu kuliner legendaris adalah Wedang Ronde Mbah Payem yang memiliki cita rasa manis dan hangat.

Kuah jahe memberikan sensasi hangat di tubuh, sementara bola tepung beras berisi gula jawa, potongan roti tawar, kolang kaling, dan kacang tanah membuatnya semakin nikmat.

Alamat: Jl. Kauman, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta

Jam buka: pukul 19.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Ilustrasi wedang ronde dalam mangkuk saji. SHUTTERSTOCK/ ZahyMaulana Ilustrasi wedang ronde dalam mangkuk saji.

4. Oseng Mercon Bu Narti

Pecinta kuliner pedas pasti akan sangat menikmati sajian di warung Oseng Mercon Bu Narti.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau