Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawah Makin Sempit, Kota Yogyakarta Andalkan Pangan dari Luar Daerah

Kompas.com - 24/08/2022, 18:49 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Area persawahan di Kota Yogyakarta semakin sempit karena adanya alih fungsi lahan secara masif, Pemerintah Kota Gudeg pun mengandalkan pemenuhan pangan dari luar daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana mengungkapkan, area persawahan di Kota Yogyakarta ini total seluas 50 hektare lahan ini masih aktif hingga sekarang, dan para petani bisa menghasilkan sumber pangan dari lahan tersebut.

Baca juga: Mengintip Indahnya Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai Barat

"Seluas 50 hektare itu ditanami padi dan sawahnya masih aktif. Ada kegiatan pertanian, dan masih jalan sampai sekarang," katanya, Rabu (24/8/2022).

Masifnya area persawahan yang alih fungsi karena pada Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta tidak diamanatkan soal lahan pertanian.

"Pada RTRW yang baru tidak ada sawah ya Perda-nya seperti itu. Jadi, tidak salah kalau kota tidak ada sawah," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa pada Peraturan Wali Kota (Perwali) lama menyebutkan, tidak boleh ada alih fungsi lahan, hal itu berdasar dari RTRW lama. Namun, saat ini RTRW diubah.

"Sekarang diubah, aturan yang baru sudah dibunyikan tidak ada sawah di kota," jelas Suyana.

Suyana menyampaikan untuk urusan pangan masyarakat Kota Yogyakarta tak perlu khawatir karena untuk memenuhi kebutuhan pangan Pemkot Yogyakarta mengandalkan pasokan dari daerah lain.

Dengan demikian keperluan pangan masyarakat Kota Yogyakarta dapat terpenuhi walaupun lahannya minim. "Kita andalkan distribusi dari luar daerah," ucapnya.

Disinggung kemungkinan untuk pengadaan lahan pertanian di luar daerah seperti dilakukan DKI Jakarta yang melakukan kerja sama dengan NTT, dirinya belum bisa memastikannya. Karena, sampai saat ini belum ada payung hukumnya.

"Nah, itu kita kaji dulu, sekarang kan belum ada. Memang itu ada usulan dari komisi (DPRD). Tetapi, kita belum tahu juga, kalau dilakukan pengadaan lahan luar daerah seperti itu, nanti siapa yang mengerjakan," kata dia.

Baca juga: Meriahkan HUT Ke-77 RI, Warga Gelar Fashion Show di Tengah Sawah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com