Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 66 Tahun Mengabdi, SD Bopkri Padangan Harus Mengakhiri Pengabdian

Kompas.com - 18/07/2022, 13:27 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Senin pagi, biasanya siswa di SD Bopkri Padangan, Kalurahan, Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, akan menghelat upacara.

Namun Senin ini (18/7/2022), kegiatan tersebut tidak lagi terlaksana. Sebab per 1 Juli 2022, sekolah yang sudah 66 tahun berdiri itu resmi ditutup oleh yayasan.

Suasana sepi, namun bangunan sekolah masih terawat karena baru pada Kamis, 14 Juli 2022 lalu ada acara penutupan sekolah.

Baca juga: PPDB SMA/SMK Ditutup, SMK di Kulon Progo Kekurangan Murid

"Resminya tanggal 1 Juli kemarin, tetapi diadakan pertemuan antara yayasan dengan wali murid dan warga Kamis 14 Juli kemarin," kata mantan Kepala Sekolah SD Bopkri Padangan, Sabastianus Mino ditemui Kompas.com.

"Menurut SK dari Ketua Yayasan ditetapkan per 1 Juli 2022 (penutupan SD Bopkri Padangan)," kata dia.

Mino, saat ini bertugas di salah satu sekolah negeri, menyempatkan diri datang ke sekolah tempat dirinya menjadi pengajar sejak 1994 silam.

Banyak kenangan yang dilalui di sekolah yang terakhir muridnya berjumlah 13 orang, terdiri dari kelas VI sebanyak 3 siswa dan lulus tahun ini. Sementara sisanya kelas II sampai kelas V.

Sejak keputusan yayasan menutup layanan sekolah, ke-10 siswa dipindahkan ke sekolah lain. Seperti 6 orang ke SD Negeri Ngestiharjo, 2 SD Bintaos, 1 SD Negeri Hargosari, dan 1 SD Bopkri Wonosari. "10 anak kita salurkan sesuai kehendak orang tua," ucap Mino.

Meski mengaku mencintai sekolah ini, namun dirinya tak bisa berbuat banyak ketika yayasan memilih menutup layanan pembelajaran.

Baca juga: SMA Negeri di Lebak Kekurangan Murid, Guru Door To Door ke Rumah Warga

Terakhir, sekolah ini memiliki 5 guru, 1 kepala sekolah, dan 1 penjaga sekolah. Ada pun 3 guru yang lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dipindah ke sekolah lain sejak beberapa bulan lalu.

Satu guru memilih berhenti mengajar karena ingin fokus keluarga, 1 guru kembali ke sekolah asal, dan dirinya mendapat tugas baru di sekolah negeri.

"Untuk penjaga sekolah sudah diberhentikan, namun mendapatkan SK baru untuk menjaga bekas sekolah ini sampai ada pihak yang menggunakan," kata dia.

Masa kejayaan sekolah

Suasana sekolah yang tepat di pinggir jalan utama Kalurahan Banjarejo ini cukup strategis karena berada di tengah permukiman warga.

Baca juga: Banyak Sekolah di DIY Kekurangan Murid Usai PPDB, Apa yang Salah?

Di samping kanan depan ada sebuah telaga kecil yang sampai saat ini masih digunakan warga untuk kebutuhan mencuci dan menyiram tanaman.

Sejak berdiri medio 1956, berdasarkan informasi yang diterima Mino, pada 1980-an ada ratusan murid yang bersekolah di Bopkri Padangan ini.

"Di tahun 1980-an dulu bangunannya 1, informasi yang saya terima dititipkan (kelas) ke penduduk sekitar," kata dia.

Berbagai lulusan dari sekolah ini ada yang menjadi Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gunungkidul, bidan, polisi, dan berbagai pekerjaan lainnya.

"Lulusannya sudah banyak dan tersebar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com