Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sekolah di DIY Kekurangan Murid Usai PPDB, Apa yang Salah?

Kompas.com - 30/06/2022, 08:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Banyak sekolah kekurangan murid usai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tahun Ajaran 2022-2023.

Menurut Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Tijan, berdasar data dari Dinas Pendidikan Gunungkidul, setidaknya ada 75 sekolah kekurangan murid. Rinciannya, 36 sekolah negeri dan 39 sekolah swasta.

Baca juga: PPDB Online Usai, Banyak SMP di Gunungkidul Kekurangan Murid

"Untuk kekurangan paling banyak di sekolah swasta. Untuk negeri juga ada, terutama yang berada di pinggiran," katanya, Minggu (26/6/2022).

Apa yang salah?

Menurut pemerhati pendidikan Ferry Timur Indratno, Direktur Yayasan Abisatya di Yogyakarta, penyebab sekolah kekurangan murid pasca-PPDB dimungkinkan karena komposisi jumlah sekolah dengan murid tidak seimbang.

Baca juga: 21 SD di Gunungkidul Pendaftarnya di Bawah 5 Siswa, Pemkab Rencanakan Regrouping

Ilustrasi sekolah tatap muka.KOMPAS.COM/(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) Ilustrasi sekolah tatap muka.

"Kemungkinan besar jumlah sekolah melebihi jumlah siswa yang ada. Artinya, kuotanya itu berlebihan. Nah umumnya, sekolah negeri terlalu banyak. Lalu banyak sekolah-sekolah swasta unggulan juga membuat sekolah negeri di desa-desa kekurangan murid," katanya kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Dampak sekolah kekurangan murid

Dampak nyata dari kondisi sekolah yang kekurangan murid itu adalah tidak maksimalnya proses pembelajaran.

"Lebih fatal lagi, sekolah ditutup setelah muridnya lulus semua," kata pria yang juga penggiat Program Organisasi Penggerak Kemendikbud Ristek.

Dirinya pun mengimbau agar jumlah sekolah negeri dan swasta agar dievaluasi dan dipetakan kembali.

Tujuannya agar menyeimbangkan komposisi jumlah sekolah dan siswa serta memaksimalkan pembelajaran.  

"Mungkin perlu adanya pemetaan lagi apakah jumlah sekolah-sekolah negeri dan swasta itu berimbang atau ada pembatasan. Seperti diketahui, di setiap dukuh saat ini ada sekolah negeri, nah ini yang membuat sekolah negeri berlebihan jumlahnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com