Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Perbolehkan Skuter Listrik Beroperasi di Kotabaru

Kompas.com - 19/05/2022, 20:40 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuat aturan soal jalur skuter listrik. Dalam hal ini, skuter listrik (skutik) diperbolehkan beroperasi di sekitar Kotabaru.

Aturan ini dibuat setelah skuter listrik dilarang beroperasi di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, Malioboro, dan Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta.

"Jadi kemarin itu memang draf sudah sampai saya dan memang kita sudah punya aturan tentang skuter listrik. Terutama kita arahkan ke seputaran Kotabaru," jelas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (19/5/2022).

Ia menjelaskan jalur-jalur yang memungkinkan untuk skuter listrik beroperasi seperti di kawasan Gereja Kotabaru.

"Jadi Kotabaru. Dari sekitar Gereja Kotabaru dan segala macam itu kan masih dimungkinkan untuk bisa dinikmati dengan skuter," ujar dia.

Dia mengaku sudah berbicara dengan beberapa komunitas skuter listrik di Kota Yogyakarta. Dalam pertemuan ini Heroe memberikan penjelasan bahwa jalur yang sekarang diperbolehkan bersifat darurat.

"Sifatnya darurat, artinya tidak terencana. Jalurnya, jalur yang tidak terencana. Sehingga kami pemerintah berusaha menganggarkan untuk membuat jalurnya," ucapnya.

Baca juga: Pengusaha Skuter Listrik Siap Dibina, Pemkot Yogyakarta Siapkan Jalur Khusus

Menurutnya anggaran tersebut nantinya untuk memberikan tanda pembeda antara jalur skuter listrik dengan kendaraan lainnya. Ia menambahkan, jalur yang sekarang ada diharapkan bisa dioperasionalkan.

"Saat libur lebaran sempat saya bicara tentang komunitas ini untuk bareng-bareng menyiapkan jalur yang baru agar visibel, nyaman, dan semua orang terlindungi dari potensi-potensi kalau sampai bertemu dengan kendaraan yang lain," jelas dia.

Sebelumnya, terbitnya Surat Edaran (Se) Gubernur terkait larangan skuter listrik dan sejenisnya di Jalan Margomulyo, Margo Utomo, dan Malioboro menimbulkan polemik. Pengusaha skuter listrik menilai aturan itu memberatkan dan siap dibina untuk kedepannya.

Ketua Paguyuban Skuter Malioboro Adi Kusuma Putra Surya mengatakan usaha skuter listrik ini timbul karena pandemi Covid-19. Dengan membuka usaha skuter listrik dapat membantu masyarakat Yogyakarta.

"Jadi banyak dari kami pengusaha maupun ikut kami kerja masyarakat Yogya sendiri yang biasanya ketika pariwisata berkembang kita gigit jari. Kita melakukan apa kita ga tahu. Tapi skutik ini sekitar 80 persen masyarakat sekitar (Malioboro) yang diuntungkan," katanya Senin (11/4/2022).

Dia mengaku tidak menyangka dengan perkembangan persewaan skutik di sekitar Jalan Margo Utomo, Malioboro, hingga Margo Mulyo. Dengan adanya persewaan skuter ini menurut dia menjadi daya tarik wisata baru bagi Malioboro dan sekitarnya.

"Skuter daya tarik wisata baru setelah adanya skutik di Kota Yogyakarta ternyata melebihi ekspektasi kami skutik jadi daya tarik baru di Malioboro. Banyak yang terkesan," kata dia.

Ia berharap para pengusaha skuter listrik ini bisa dibina kedepannya oleh dinas terkait seperti oleh Dinas Kebudayaan maupun Dinas Pariwisata.

"Kami berharap kepada Dinas Kebudayaan, Wisata dapa membina kami. Karena dapat menunjang wisata," kata dia.

Dia menambahkan adanya skutik ini sekaligus mempromosikan penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat. Mengingat, pemerintah pusat sedang menggencarkan peralihan dari motor atau mobil konvensional ke mobil listrik.

"Skutik jadi salah satu promotor dimana kami dukung program pemerintah ikut promosikan kendaraan listrik ada program seperti becak listrik, ada mobil listrik, termasuk sekarang grab dan gojek motornya juga listrik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com