YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, hari ini menggelar puncak Hari Kartini di Taman Budaya Gunungkidul, Siono, Playen.
Tampak di deretan tamu undangan, ada salah seorang penjahit yang ikut duduk di sebelah kanan lokasi acara.
Dia adalah Rusmini. Mengenakan setelan kebaya warna krem, dia mendapatkan penghargaan dari Pemkab Gunungkidul karena berjasa dan berprestasi tahun 2022.
Baca juga: Sosok Tri Sugiarti, Pendiri Bank Sampah dan Penghasil Produk Daur Ulang Kertas
Meski seorang penjahit, namun Rusmini merupakan bidan dari puluhan bank sampah yang ada di Bumi Handayani ini.
"Awalnya sekitar 2018 saya ikut sosialisasi di Kapanewon Karangmojo tentang memilah sampah agar menambah penghasilan rumah tangga," kata wanita asal Padukuhan Grogol 3, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo ini.
Dirinya pun menekuni memilah sampah akhirnya bersama 90 orang anggota bank sampah, bisa mendirikan bank sampah di Padukuhan Grogol 3.
Sampah yang berasal dari rumah tangga anggota bank sampah dikelola mandiri, dan dipilah sejak dari rumah.
Untuk sampah berasal dari plastik didaur ulang, dan digunakan untuk membuat pelbagai kerajinan.
"Yang paling sulit itu bungkus mi instan. Ada yang bisa membuat bross dan tas. Tetapi peminatnya sedikit," kata Rusmini.
Baca juga: Kisah Ika Yudha Bangun Bank Sampah Resik Becik, Ubah Sampah Jadi Barang Bernilai
Di sela kesibukannya sebagai penjahit, dirinya melakukan pendampingan dan berhasil memunculkan 39 bank sampah dengan rincian 29 Kalurahan Bejiharjo dan 10 Wiladeg.
Saat ini, puluhan bank sampah itu sebagian besar masih berproses untuk bisa menjual hasil daur ulang sampah.
"Alhamdulillah hasilnya lumayan. Di tempat saya kan bisa menghasilkan Rp 21 juta, lumayan bisa menambah uang Lebaran," kata Rusmini sembari tersenyum.
Suaminya yang bekerja sebagai penjual bakwan kawi mendukung langkahnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memilah sampah di sela kesibukannya sebagai penjahit.
Dikatakannya, untuk melakukan pendampingan kepada ibu-ibu, masuk melalui PKK ang ada di Padukuhan.
Meski terbilang berat, Rusmini mengakui senang bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat.