Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahit Ini "Bidan" Puluhan Bank Sampah di Gunungkidul

Kompas.com, 12 Mei 2022, 19:09 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, hari ini menggelar puncak Hari Kartini di Taman Budaya Gunungkidul, Siono, Playen.

Tampak di deretan tamu undangan, ada salah seorang penjahit yang ikut duduk di sebelah kanan lokasi acara.

Dia adalah Rusmini. Mengenakan setelan kebaya warna krem, dia mendapatkan penghargaan dari Pemkab Gunungkidul karena berjasa dan berprestasi tahun 2022.

Baca juga: Sosok Tri Sugiarti, Pendiri Bank Sampah dan Penghasil Produk Daur Ulang Kertas

Meski seorang penjahit, namun Rusmini merupakan bidan dari puluhan bank sampah yang ada di Bumi Handayani ini.

"Awalnya sekitar 2018 saya ikut sosialisasi di Kapanewon Karangmojo tentang memilah sampah agar menambah penghasilan rumah tangga," kata wanita asal Padukuhan Grogol 3, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo ini.

Dirinya pun menekuni memilah sampah akhirnya bersama 90 orang anggota bank sampah, bisa mendirikan bank sampah di Padukuhan Grogol 3.

Sampah yang berasal dari rumah tangga anggota bank sampah dikelola mandiri, dan dipilah sejak dari rumah.

Untuk sampah berasal dari plastik didaur ulang, dan digunakan untuk membuat pelbagai kerajinan.

"Yang paling sulit itu bungkus mi instan. Ada yang bisa membuat bross dan tas. Tetapi peminatnya sedikit," kata Rusmini.

Baca juga: Kisah Ika Yudha Bangun Bank Sampah Resik Becik, Ubah Sampah Jadi Barang Bernilai

Di sela kesibukannya sebagai penjahit, dirinya melakukan pendampingan dan berhasil memunculkan 39 bank sampah dengan rincian 29 Kalurahan Bejiharjo dan 10 Wiladeg.

Saat ini, puluhan bank sampah itu sebagian besar masih berproses untuk bisa menjual hasil daur ulang sampah.

"Alhamdulillah hasilnya lumayan. Di tempat saya kan bisa menghasilkan Rp 21 juta, lumayan bisa menambah uang Lebaran," kata Rusmini sembari tersenyum.

Suaminya yang bekerja sebagai penjual bakwan kawi mendukung langkahnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memilah sampah di sela kesibukannya sebagai penjahit.

Dikatakannya, untuk melakukan pendampingan kepada ibu-ibu, masuk melalui PKK ang ada di Padukuhan.

Meski terbilang berat, Rusmini mengakui senang bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Baca juga: Gowes Keliling Indonesia, Maia Lan dan Rafli Terapkan Zero Waste, Gunakan Jeriken hingga Singgah ke Bank Sampah

"Tahun 2025 targetnya kan zero waste atau bebas sampah. Asal mau memilah meski di bank sampah hanya sedikit tetapi paling tidak bisa mulai mengurangi sampah yang dibuang," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengapresiasi kepada para perempuan penerima penghargaan, dan meminta ke depan agar bisa menjadi contoh kepada perempuan lain.

"Semangat bisa ditularkan kepada perempuan yang lain," kata dia

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Heri Kuswantoro mengatakan penambahan kasus sebanyak 40-50 ton sehari, di TPAS Wukirsari di Kalurahan Baleharjo, Wonosari sekarang mencapai 9,1 hektare.

Baca juga: Otsuka Resmikan Bank Sampah Sehati, Warga Bisa Tukar Sampah Jadi Sembako

Sisanya, sekitar 4,1 hektar masih berupa lahan kosong karena belum dimanfaatkan sama sekali.

Rencana perluasan sejak 2017 lalu, dan belum direaliasi menunggu anggaran dari Pemerintah Pusat.

"Ini sudah tinggi sehingga butuh lokasi penampungan baru. Untuk lahan, tidak ada masalah karena pemkab sudah menyediakan sebagai tempat perluasan,” kata dia. (K125-17)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau