Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugimin, Sosok Veteran Pendiri Sop Ayam Pak Min Klaten, Jadi Juru Masak Saat Perang

Kompas.com - 12/03/2022, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sop Ayam Pak Min Klaten tak bisa dilepaskan dari kuliner legendaris di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Tak banyak yang tahu jika usaha Sop Ayam Pak Min Klaten dirintis oleh Tugimin dan sang istri, Wagiyem yang menjualnya dengan pikulan.

Hingga saat ini berkembang pesat dan memiliki 40 cabang yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Tukiman (46), anah keempat pasangan Tugimin dan Wagiyem bercerita orangtuanya merintis Sop Ayam Pak Min sejak tahun 1960-an.

Baca juga: 7 Tempat Makan di Klaten untuk Wisata Kuliner, Ada Sop Ayam Pak Min

Saat itu Tukiman atau yang biasa dipanggil Pak Ragil itu belum lahir. Sang ayah, kala merintis Sop Ayam Pak Min, menjajakan sup ayam keliling dengan dipikul.

"Awalnya bapak saya itu berkeliling menjajakan sup ayam. Kelilingnya bukan pakai gerobak ya tapi dipikul," saat ditemui di rumahnya di Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (23/2/2022) dikutip dari Tribun Jogya.

Pak Min berjualan sup ayam dengan cara dipikul hampir selama 10 tahun dari kampung ke kampung hingga rute terakhirnya berhenti di Terminal Klaten.

Kala itu Terminal Klaten masih berada di dekat Masjid Raya Klaten. Pak Min berjualan sup ayam dari pagi hingga sore.

"Dulu terminal Klaten itu berada di lokasi masjid raya Klaten sekarang. Bapak merintis usaha itu dibantu oleh ibu saya dalam menyiapkan bahan-bahannya," kenangnya.

Baca juga: Toleransi di Sepiring Sate Kerbau di Kota Kudus

Sejumlah karyawan Sop Ayam Pak Min Klaten yang berjualan di Desa Sekarsuli, Klaten Utara, Klaten menyiapkan pesanan pembeli, Rabu (23/2/2022). 
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN Sejumlah karyawan Sop Ayam Pak Min Klaten yang berjualan di Desa Sekarsuli, Klaten Utara, Klaten menyiapkan pesanan pembeli, Rabu (23/2/2022).
Menurut Pak Ragil dalam pikulan yang dibawa sang ayah berisi kuah sup, ayam yang sudah dibumbui, nasi serta isian lengkap sup.

"Bapak juga pernah cerita jika saat memikul dagangan, ia pernah sampai ketumpahan kuah sup karena beratnya beban yang dipikul," imbuhnya.

Di awal-awal merintis usaha, sup ayam tak langsung laku. Kadang kala, dagangan ada juga yang bersisa.

Namun, Pak Min tetap tekun berjualan sembari memantapkan rasa dari sup ayam itu. Seiring berjalannya waktu, usaha Sop Ayam Pak Min Klaten bertransformasi ke gerobak.

Pada tahun 1980-an, Sop Ayam Pak Min Klaten membuka warung pertama di Pasar Gede Klaten.

"Saat tahun 1980-an itu anak-anak bapak sudah menjelang besar. Kami bersaudara ada 4 orang, saya yang paling kecil," ucapnya.

Baca juga: Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah

Empat anak Pak Min bernama, Sihono, Sih Mulyoto, Triyono dan Tukiman.

"Warung di pasar itu sangat ramai dulunya. Masaknya masih pakai kayu bakar sehingga ruangannya sedikit gelap kena asap," kenangnya.

Warung Sop Ayam Pak Min Klaten di Pasar Gede Klaten itu bertahan hingga tahun 1998. Lalu pada tahun 1999 mulai membuka cabang pertama di Jalan Mayor Kusmanto, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara.

"Saya memang termasuk yang awal membuka cabang usaha ini dari kakak-kakak saya," imbuhnya.

Baca juga: Cerita di Sepiring Nasi Pecel, dari Suguhan Ki Gede Pemanahan hingga Ditulis di Serat Centhini

Hingga saat ini, Sop Ayam Pak Min Klaten telah memiliki 40 cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia seperti, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga D.I Yogyakarta.

"Kalau yang saya mengelolanya ad 10 cabang. Saya dapat kebagian yang di Jawa Barat, Klaten dan Yogyakarta," ucapnya.

Untuk Sop Ayam Pak Min yang ia kelola, Tukiman menambahkan nama Ragil di bagian bawah spanduknya.

Baca juga: Perjalanan Sejarah di Sepiring Lontong Cap Go Meh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com