Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didik Nini Thowok Memadukan Tarian China dan Musik Hindu

Kompas.com - 20/02/2022, 15:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seniman senior Didik Nini Thowok berkreasi menampilkan tarian dari China, yakni tari Apsara, yang dipadukan dengan musik Hindu.

Kolaborasi ini pertama kali dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

Didik menyampaikan, dirinya menyukai hal-hal yang bersinggungan dengan lintas agama, karena bisa mengapresiasi beragam keyakinan.

"Karena agama kan sama, saya mewakili sebagai seorang Chinese dan Kristen, saya bawakan tarian China namanya tari Apsara yang ada reliefnya di goa Tiongkok. Banyak seniman yang mengintepretasikan tarian ini, saya kolaborasikan dengan musik Hindu," ujar Didik sebelum mengisi acara dialog lintas iman yang merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, Sabtu (19/2/2022) malam.

Baca juga: Didik Nini Thowok, Penari Sejuta Bakat

Menurut Didik, tari Apsara kental dengan ritual keagamaan.

Pada kesempatan ini, tarian itu dikombinasikan antara opera China dengan musik Hindu.

Menurut dia, hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan berupa keberagaman budaya dan kepercayaan.

"Sering dikumandangkan di Indonesia, apresiasi atau tentang saling menghargai keberagaman yang digaungkan lewat seni, budaya, bukan dengan perang, tetapi dengan keindahan cinta kasih," ucap dia.

Baca juga: Ketika Aksi Didik Nini Thowok Ikut Lathi Challenge Tuai Banyak Pujian...

Menurut Didik, ini kali pertama dia memadukan tarian China dan musik Hindu.

"Ini merupakan olah rasa, pertama ditarikan dengan Hindu iya. Kalau China, sudah pernah," kata Didik.

Sementara itu Ketua Umun Panitia Nyepi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2022 Putu Sugiartha Sanjaya mengatakan, rangkaian perayaan Nyepi di DIY akan diwarnai berbagai kegiatan.

Misalnya, dialog lintas iman, bersih-bersih pantai yang tidak hanya melibatkan umat Hindu, tetapi juga melibatkan umat dari agama lainnya.

"Dialog lintas iman ini rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi, karena Nyepi itu ada tiga hal. Pertama, ritual terkait kegamaan, ada sosial kemasyarakatan, dan edukasi. Ini termasuk dalam edukasi," kata Putu.

Baca juga: Gubernur Koster Izinkan Pawai Ogoh-ogoh Saat Perayaan Nyepi di Bali

Sedangkan untuk kemasyarakatan, pihaknya telah menggelar beberapa rangkaian acara seperti bakti sosial, pemeriksaan kesehatan, donor darah, dan memberikan vaksinasi booster.

"Bukan hanya masyarakat Hindu, tetapi juga masyarakat lainnya kita libatkan. Intinya adalah, di dalam Hindu kita kenal Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan," kata dia.

Putu menjelaskan, yang berbeda pada perayaan Nyepi kali ini yaitu, semua harus menaati peraturan pemerintah mengenai protokol kesehatan.

Misalnya, tidak akan ada pawai ogoh-ogoh untuk tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com