YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang guru melakukan tindak kekerasan kepada muridnya di SMPN 1 Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Meski begitu, insiden ini berakhir damai secara kekeluargaan.
Bagian Kesiswaan SMPN 1 Gedangsari, Wiyanto tidak membantah adanya peristiwa yang dinilainya tidak ada unsur kesengajaan ini.
Baca juga: Kasus Guru Pukul Siswa SMP di Surabaya Berakhir Damai, Ini Respons Eri Cahyadi
"Istilahnya si anak kesampluk (terpukul) tangan wali kelasnya itu," kata Wiyanto ditemui di SMPN 3 Gedangsari, Jumat (18/2/2022).
Kasus ini bermula saat sang murid, inisial N tidak datang dalam pelaksanaan tryout ASPD (Assesmen Standar Pendidikan Daerah), Rabu (9/2/2022).
S yang merupakan guru Bahasa Inggris dan juga wali kelas menghubungi N agar datang mengikuti ujian online susulan sesuai jadwal dari Dinas Pendidikan Gunungkidul pada Jumat (11/2/2022), namun si murid tidak datang.
Padahal sebelumnya sudah dihubungi dan menyatakan kehadirannya. N yang dihubungi untuk foto ijasah pada Senin (14/2/2022) juga tidak datang.
Dia baru datang mengerjakan tryout di ruang Perpustakaan hari Selasa (15/2/2022) lalu.
S sebagai wali kelas ikut mendampingi, dan dia tersebut menasihati muridnya namun respons yang diberikan N disebut kurang baik.
Baca juga: Orangtua Cabut Laporan Polisi, Kasus Guru Pukul Siswa di Surabaya Dihentikan
Dikatakannya, S disebut melayangkan tangan ke bagian mulut N, tujuannya agar dia diam.
Namun, Wiyanto menyebut N sempat menangkis hingga akhirnya terkena pukulan, dan bagian wajah yang terpukul pun akhirnya terluka.
"S setelah itu sempat langsung minta maaf, ada guru lain jadi penengahnya," kata Wiyanto.
Pulang sekolah N mengadukan kepada orangtuanya, dan keduanya sempat datang ke sekolah terkait peristiwa itu.
Kepala SMPN 1 Gedangsari, Mursinah menyampaikan orangtua N datang ke sekolah untuk menyampaikan protes.
Pihaknya lantas melakukan mediasi antara S dan keluarga N. Menurutnya, proses tersebut turut disaksikan oleh aparat Bhabinkamtibmas serta dukuh setempat, dan akhirnya mereka damai.
Baca juga: Guru Pukul Murid, Wali Kota Surabaya: Ini Kota Layak dan Ramah Anak, Masa Dicoreng?