KOMPAS.com - Aksara Pegon atau yang disebut juga dengan istilah Huruf Pegon merupakan produk warisan budaya Indonesia yang sangat penting untuk dilestarikan.
Mudahnya, huruf Pegon ini merupakan huruf Arab yang sudah dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa, Melayu, Sunda, dan sebagainya.
Sehingga, wujud huruf Pegon tetap berwujud seperti huruf-huruf Arab, namun tidak menggunakan harakat layaknya tulisan Arab.
Huruf Pegon ini banyak ditemukan di kitab-kitab Jawa kuno karya para Wali Songo maupun ulama-ulama lain.
Baca juga: Bukan Arab, 3 Batu Nisan Kuno yang Ditemukan di Palembang Bertulis Aksara Jawi
Pegon berasal dari kata dari bahasa Jawa yaitu pego, yang artinya menyimpang.
Huruf Pegon dianggap menyimpang dari pakem penulisan Arab karena tidak menggunakan harakat, melainkan menggunakan huruf vokal.
Sebaliknya, penggunaan harakat dalam Huruf Pegon hanya dilakukan ketika terjadi kerancuan saja.
Huruf Pegon ini merupakan produk akulturasi budaya antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan masyarakat lokal di Nusantara.
Kebudayaan Islam direpresentasikan melalui huruf Arab yang menjadi dasar penggunaannya, sementara budaya lokal berdasarkan pada bahasa Jawa dan Sunda yang dituliskan.
Tujuan utama modifikasi menjadi Huruf Pegon ini adalah untuk memudahkan dalam penyebaran agama Islam kepada masyarakat yang masih kental unsur-unsur kepercayaan lamanya.
Modifikasi ini, oleh banyak pakar dinilai sebagai kecerdikan karena berhasil mengolah aksara Arab yang dianggap suci hingga mudah dipahami oleh masyarakat non-Arab.
Baca juga: Kampung Aksara Pacibita Hadir di Yogyakarta
Perkembangan Huruf Pegon sendiri tidak bisa dipisahkan dari peran para santri dan kiai di pondok pesantren.
Pasalnya, para santri dan kiai ini yang mengembangkan dan membumikan Huruf Pegon di kalangan masyarakat luas.
Meski demikian, keberadaan Huruf Pegon sendiri diduga sudah ada sejak awal dakwah Islam masuk ke Nusantara.
Di Nusantara terdapat dua aksara yang merupakan hasil modifikasi dari huruf-huruf Arab. Pertama, Huruf Jawi atau Arab Melayu, dan kedua Huruf Pegon atau Arab Jawa.