Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan ASN, Bupati Gunungkidul Sebut Tenaga Honorer Masih Dibutuhkan

Kompas.com - 21/01/2022, 07:02 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai tenaga honorer masih dibutuhkan karena jumlah aparatur sipil negara (ASN) masih kurang.

"Tenaga honorer masih sangat dibutuhkan untuk menutupi kekurangan ASN kita," kata Sunaryanta kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).

Hal ini menyusul rencana pemerintah pusat menghapus tenaga honorer atau non-PNS pada 2023, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 49/2018 tenrang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus di 2023, Bagaimana Nasib Pegawainya?

Kendati demikian, Sunaryanta mengaku akan mengikuti kebijakan pusat jika rencana itu direalisasikan.

"Kita lihat dulu aturan soal tenaga honorer ini seperti apa, karena kita berkiblat ke sana," kata dia.

Kepala Bidang Mutasi, Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Gunungkidul Agus Sumaryono mengatakan, hingga akhir 2021, ada 1.021 tenaga honorer atau tenaga kontrak di Gunungkidul.

Namun, dari jumlah itu ada beberapa yang sudah diterima CPNS dan PPPK, tetapi belum melapor.

"Ada juga yang jadi guru pengganti dan pegawai tidak tetap (PTT), yang ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan, tapi jumlahnya kami tidak tahu," kata Agus.

Baca juga: Pemkot Salatiga Pilih Pertahankan Tenaga Honorer, Wali Kota: Mereka Tulang Punggung Keluarga

Ketua Forum Guru Honorer Sekolah Negeri (FGHSN) Gunungkidul Aris Wijayanto menyambut positif karena ada kesempatan bagi tenaga honorer, khususnya para guru untuk diangkat sebagai PPPK hingga CPNS.

"Ada peluang bisa diangkat, tentunya dengan melewati proses seperti seleksi," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com