Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alun-alun Utara dan Keraton Yogyakarta Dijual Virtual, Sultan Anggap Seperti Bermain Monopoli

Kompas.com - 06/01/2022, 17:03 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan Alun-alun Utara Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, hingga Gedung Agung melalui laman Nextearth.io ditanggapi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Raja Jawa berusia 75 tahun itu menganggap penjualan beberapa aset secara virtual tersebut hanya seperti permainan monopoli.

"Virtual itu, tahu main monopoli ga? Kalau pakai dadu dapat sekian naik turun begitu lewati tertentu punya duit iso tuku omah (bisa beli rumah), hotel kan gitu. Ha yo podo lah (ya sama lah)," kata Sultan, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual di Next Earth, Ini Penjelasan Pakar Telematika

Menurutnya penjualan secara virtual itu tidak perlu diambil pusing karena tak hanya Keraton Yogyakarta dan Alun-alun Utara Yogyakarta saja tetapi juga Istana Negara dijual.

"Lha Istana Negara saja dijual," imbuhnya.

"Jadi seperti itu, nanti bisa di situ untuk keramaian dan sebagainya tapi virtual semua bukan transaksi fisik main monopoli lah. Hotel kan ya barang cilik (kecil) warna merah di monopoli ya gitu itu," pungkas Sultan.

Pakar telematika Ridi Ferdiana menjelaskan, penjualan penjualan secara virtual aset-aset negara itu merupakan pengkombinassian beberapa teknologi seperti peta digital, blockchain dan juga konsep metaverse.

Ridi menjelaskan metaverse adalah evolusi dari sebuah video game yang menghubungkan aktivitas dunia nyata ke dunia virtual.

Dia mencontohkan, video game The SIMS atau Second Life, misalnya, adalah sebuah video game yang merupakan cikal bakal metaverse. Aktivitas kehidupan di dunia sehari-hari sebagai manusia bisa dilakukan di dunia virtual. 

Baca juga: Heboh Alun-alun Utara Dijual secara Virtual, Sekda DIY: Ada yang Percaya? Itu Hanya demi Rating

“Kemajuan teknologi menggeser sebuah video game menjadi sebuah dunia virtual yang mereplikasi kondisi dunia nyata,” kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).

Lanjut dia dengan teknologi komputasi yang sekarang semakin maju para pengembang teknologi sekarang dapat mereplika apa yang ada di dunia menjadi berada di dunia maya.

Seperti mereplika jalan yang ada di bumi, kompleks pertokoan, hingga lokasi-lokasi menarik lainnya.

“Pengembang teknologi informasi dapat mereplikasi seisi bumi dalam bentuk virtual, dan dari situlah Metaverse hadir,” kata dia.

Dia menjelaskan Next Earth mengombinasikan berbagai teknologi peta digital, blockchain, dan juga konsep metaverse. Berbagai pengembang teknologi sekarang sudah membuat peta digital, peta digital inilah yang diperjualbelikan dengan teknologi blockchain.

“Singkat kata, Next Earth adalah jual beli cryptocurrency dengan menggunakan tanah virtual sebagai assetnya. Next Earth menggunakan mata uang tersendiri yang dikenal dengan MATIC untuk membeli tanah tersebut,” jelasnya.

Baca juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual Secara Virtual, Ini Respons Pemerintah DIY

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com