Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Gundukan Tanah di Samping Rumah, Isinya Ternyata Mayat Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 22/12/2021, 18:37 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comMayat bayi ditemukan di halaman rumah warga pada Pedukuhan Bandung, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga menemukan bayi itu sudah tidak bernyawa dan dikubur di samping rumah. Bayi tersebut jenis kelamin laki-laki dan diperkirakan baru saja lahir.

“Penemuan mayat bayi di Pedukuhan Bandung Selasa pukul 21.00 WIB. Selanjutnya polisi mendatangi TKP,” kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui keterangan singkat, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Mayat Bayi Sudah Membusuk Ditemukan di Jalan Lingkar Kaliwungu Kendal

Rumah dihuni Bejo bersama Sukini, juga kedua mereka, yakni Arifin dan Atun (23). Di sana ada pula lansia sekitar 80 tahun.

Rumah mereka dinding batako, halamannya luas tidak berpagar. Di samping rumah ada workshop rumahan produksi kerajinan batok kelapa dan sebuah ruang penumpukan kayu.

Awalnya, warga menaruh curiga pada keluarga ini karena rumah sepi tanpa aktivitas seharian. Desas desus di antara warga dusun kalau Atun sedang sakit, mengalami perdarahan dan melahirkan.

Kebetulan warga telah lama menduga Atun berbadan dua, meski mereka tahu pula kalau wanita ini belum menikah.

Warga akhirnya menemukan gundukan tanah di dalam tempat penumpukan kayu bangunan, samping rumah. Mereka menggali dan menemukan jasad bayi di dalamnya.

Tukijo, sebagai kepala dusun, melaporkan temuan itu ke polisi setempat, Selasa (21/12/2021), sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Heboh, Mayat Bayi Ditemukan di Tumpukan Kotoran Sapi di Kediri

“Biasanya ada saja penghuni rumah yang kelihatan. Tapi kemarin itu malah seharian sepi, maka kami perlu cari tahu dan akhirnya menemukan (kubur bayi) itu,” kata Tukijo.

Polisi tiba di lokasi segera mengamankan lokasi. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Mulai dari ember, karpet alas untuk persalinan, kain mukena yang dijadikan untuk mengelap darah, kain yang terdapat noda darah dari persalinan, cangkul hingga sebuah handphone.

Polisi mengumpulkan semua keterangan saksi, terutama anggota keluarga Bejo. Hanya Atun yang dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis.

Bersama itu, polisi juga segera membawa jasad bayi tersebut ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk diotopsi.

Baca juga: Mayat Bayi Perempuan Terbungkus Kain Ditemukan di Buleleng, Bali

Atun mantan pekerja di perusahaan Batam. Ia pulang ke Nanggulan pada Juni 2021, lalu bekerja membuat kerajinan rumahan mereka, mengganti saudaranya yang sakit.

Setelah sekian lama, Atun menunjukkan tanda kehamilan. Ia lantas melahirkan secara diam-diam.

Polisi menduga, ada kepanikan keluarga pada kelahiran bayi sehingga bayi dikubur secara diam-diam. Karena hal ini, polisi pun masih mendalami kasusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com