Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kewek Ditutup, Kemacetan Mengular di Sejumlah Titik

Kompas.com, 10 Desember 2025, 13:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Kewek di Yogyakarta yang kondisinya sudah kritis resmi ditutup mulai Selasa (10/12/2025) hari ini.

Penutupan jembatan itu menyebabkan kemacetan panjang pada sejumlah titik.

Untuk mengurai arus kendaraan, rekayasa lalu lintas diberlakukan dengan membuka dua arah di Jembatan Kleringan sejak pukul 10.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, petugas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memasang water barrier serta pagar besi penanda penutupan Jembatan Kewek.

Baca juga: Jembatan Kewek Jogja Ditutup 10 Desember, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Arus dialihkan sepenuhnya ke Jembatan Kleringan yang langsung memicu antrean kendaraan menuju Kotabaru.

Lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) juga diberlakukan untuk kendaraan dari Jalan Margo Utomo dan Jalan Mataram yang hendak mengarah ke Kleringan.

Rekayasa Lalin Bikin Arus di Kleringan Padat

Penutupan Jembatan Kewek membuat kendaraan dari Stadion Kridosono atau Kotabaru tidak lagi bisa melintas langsung.

Semua arus dipaksa memutar menuju Jembatan Kleringan, yang kemudian menjadi titik kemacetan baru.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi, menyebut pola pergerakan kendaraan berubah drastis.

“Kendaraan dari Margo Utomo yang biasanya bisa belok kanan ke Malioboro saat ini kita teruskan sampai ke Kridosono,” ujarnya di Jembatan Kleringan, Rabu (10/12/2025).

Baca juga: Jembatan Kewek Kritis dan Masuk KCB Keraton Yogyakarta, Perbaikan Tak Bisa Asal

Selain kepadatan di Kleringan, imbas penutupan Jembatan Kewek juga terasa hingga Simpang Empat Gramedia yang mulai mengalami antrean panjang.

Untuk mengurai kepadatan yang merembet ke sejumlah ruas, kepolisian menyiapkan rekayasa tambahan di Simpang Gramedia.

“Simpang Gramedia dari Jalan Cik Di Tiro diperbolehkan ke kiri menuju arah timur apabila jalan yang menuju Kridosono mengalami kepadatan,” kata Yuswanto.

Jika antrean mengular hingga Simpang Galeria, kendaraan dari arah barat akan diizinkan berbelok ke kanan menuju Flyover Lempuyangan.

“Akan ada dua pintu masuk utama yang menuju Malioboro. Awalnya hanya Abu Bakar Ali, kini terbagi melalui area selatan,” ungkapnya.

Baca juga: Jembatan Kewek Tetap Bisa Diperbaiki Meski Cagar Budaya, Disbud DIY: Keselamatan Utama

Ia berharap rekayasa tersebut efektif memecah arus dan mengurangi penumpukan di Kleringan.

Warga Maklum, Keamanan Dianggap Prioritas

Rian, warga yang melintas, mengaku memahami alasan penutupan Jembatan Kewek meski harus menghadapi kemacetan.

“Demi keamanan bersama, tahu karena Jembatan Kewek sudah usia lanjut dan secara konstruksi sudah diberitakan banyak kroposnya,” ujarnya.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas ini memang perlu dilakukan untuk mencegah risiko yang lebih besar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau