Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Siap Kirim Nakes Bantu Korban Bencana Sumatera, Tunggu Arahan Kemenkes

Kompas.com, 8 Desember 2025, 17:37 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) untuk membantu warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Gregorius Anung Trihadi, menyatakan kesiapan tersebut dalam konferensi pers pada Senin (8/12/2025).

"Kami di DIY sudah punya tim yang namanya Emergency Medical Team," ungkapnya.

Baca juga: Terobos Jalur Longsor, Bupati Aceh Timur Akhirnya Tiba di Lokop Bawa Bantuan Banjir

Meskipun telah siap, pengerahan tim medis masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal ini disebabkan kebutuhan di lokasi, khususnya dokter spesialis, saat ini sudah banyak dipenuhi oleh Kemenkes.

"Koordinasi terus dilakukan dengan Pusat Krisis Kesehatan," tambahnya.

Selain menyiapkan nakes, Dinas Kesehatan DIY juga telah mengirimkan bantuan obat-obatan dengan total berat mencapai 842 kilogram.

Bantuan ini didistribusikan secara spesifik untuk Aceh (316 kg), Sumatera Utara (264 kg), dan Sumatera Barat (262 kg).

Bantuan esensial yang dikirim mencakup kebutuhan dasar seperti masker, multivitamin, obat penurun panas, obat penghilang rasa sakit, obat gatal, dan obat batuk.

Baca juga: Klaim Bahlil soal Listrik di Aceh, Pemprov Klarifikasi : Baru Pulih 60-70 Persen

Penyaluran bantuan tahap kedua melalui jalur darat diperkirakan akan memakan waktu antara lima hingga tujuh hari perjalanan, dan akan langsung ditujukan ke Dinas Kesehatan Provinsi di wilayah terdampak.

Sebelumnya, bantuan tahap pertama seberat 52 kg telah dititipkan melalui relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

"Yang kami berikan adalah buffer stock yang memang aman untuk diberikan kepada masyarakat di Sumatera yang terdampak bencana," tegas Gregorius.

Bencana Sumatera ujian bangsa

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Sri Paduka Pakualam, menyampaikan bahwa bencana ini merupakan pelajaran bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

"Ini ujian buat semua. Tidak ada yang mengharapkan kejadian seperti ini. Ini pelajaran buat kita semua," ungkapnya.

Baca juga: Tim Dokter Unair Bantu 3 Operasi Darurat Korban Banjir di RSUD Cut Meutia Aceh

Pakualam juga memberikan apresiasi kepada warganya yang peduli dan turut membantu mahasiswa dari daerah terdampak.

"Ada warga yang saya amati di sini itu justru memberi kesempatan misalnya makan gratis atau apa. Kemudian juga ada beberapa kelompok mahasiswa yang berempati, yaitu melalui keluarganya dikirim bantuan ke sana. Dan buat saya ini luar biasa. Inilah Indonesia," kata dia.

Ia mengimbau kepada para relawan untuk menjaga kesehatan dan terus berjuang membantu warga yang terdampak.

"Terus berjuang untuk membantu sesama, membantu juga saudara-saudara kita yang kesulitan. Tetap semangat, dan kami di Jogja juga ikut mendorong agar tetap sehat," tutupnya.

Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau