YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pakar pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), Ghifari Yuristiadhi, memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mempromosikan wisata adaptif cuaca selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Hal ini disarankan karena BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem pada periode libur Nataru 2025.
“Mulai 3 Desember 2025, BMKG memperingatkan potensi hujan lebat, disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah DIY. Risikonya adalah bencana hidrometeorologi, yakni banjir, longsor, genangan air, dan kerusakan infrastruktur,” jelas Ghifari di Gedung DPRD DIY, Rabu (3/12/2025).
Baca juga: Wisata Goa Kebon di Kulon Progo Sepi, Pemkab Akan Revitalisasi
Ghifari menekankan perlunya kesiapsiagaan dan komunikasi mitigasi, dengan tiga langkah utama:
Sebelumnya, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menekankan kewaspadaan terhadap bibit siklon tropis yang berpotensi terbentuk di selatan Indonesia.
“Wilayah selatan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan harus mewaspadai bibit siklon tropis,” ujar Teuku di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Bibit siklon tropis sebelumnya muncul di Sumatera, memicu cuaca ekstrem dan bencana banjir serta longsor.
BMKG kini fokus memprediksi kapan bibit siklon tropis ini terbentuk, yang diperkirakan menjadi tantangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang