YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan di berbagai sekolah di Kota Yogyakarta.
Salah satunya di SD Pujokusuman 1, di mana para siswa tampak antusias menikmati menu MBG yang disajikan pada Selasa (7/10/2025).
Menu MBG hari itu terdiri dari ikan lele goreng, nasi, sayuran, tempe, dan buah anggur.
Salah satu siswa, Daffa (12), mengaku sangat menikmati hidangan tersebut hingga menyantap empat ekor lele goreng milik teman-temannya.
“Lele habis 4, punya teman-teman yang enggak doyan. Enak gurih (rasanya),” ujar Daffa ditemui di SD Pujokusuman 1, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).
“Tadi menunya lele, sayuran, tempe, anggur,” imbuhnya.
Baca juga: Buntut Keracunan, 60 Siswa SMP Negeri 8 Salatiga Belum Masuk Sekolah, MBG Dilanjutkan
Saat ditanya soal pemberitaan mengenai dugaan kasus keracunan MBG di daerah lain, Daffa tersenyum.
Ia mengaku tidak khawatir dan tetap percaya pada kualitas makanan yang diberikan di sekolahnya.
“Enggak, tetap percaya sehat, bergizi,” katanya mantap.
Daffa juga berharap menu MBG ke depan bisa lebih bervariasi dan bahkan menyampaikan permintaannya secara khusus.
“Mau request mie ayam, semoga (dikabulkan),” ujarnya sambil tertawa.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Suharto, turut meninjau pelaksanaan program MBG di SD Pujokusuman 1.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan sanksi bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak bekerja maksimal.
“Ada kan, kan sudah ada yang disanksi sementara. SPPG yang enggak perform kan diberhentikan dulu, tapi kan ini memengaruhi anak-anak, jadi akhirnya enggak dapat makanan. Ya harus ada sanksinya,” ujarnya.
Baca juga: Marak Keracunan MBG di Jateng, Satgas Tegaskan Perbaikan Higienitas dan Kepatuhan SOP
Titiek menilai program MBG tidak perlu dihentikan sementara selama proses evaluasi berlangsung, terutama di daerah yang pelaksanaannya berjalan baik.
“Ya enggak usah semua diberhentikan. Kan di Jogja ini enggak ada masalah, mosok diberhentiin, kan kasihan. Jadi yang ada masalah-masalah itu yang dievaluasi,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan standar kebersihan yang ketat, termasuk kewajiban bagi seluruh SPPG untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
“Ya harus ada dong (SLHS). Ini menyangkut nyawa begitu banyak anak-anak, harus benar-benar diawasi, dia harus punya tanggung jawab,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah pusat dalam memperbaiki gizi anak-anak Indonesia sekaligus mendorong ketahanan pangan lokal melalui bahan pangan yang sehat, bergizi, dan aman dikonsumsi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang