Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Daffa, Siswa SD di Yogyakarta Lahap 4 Ekor Lele Goreng MBG

Kompas.com, 7 Oktober 2025, 12:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan di berbagai sekolah di Kota Yogyakarta.

Salah satunya di SD Pujokusuman 1, di mana para siswa tampak antusias menikmati menu MBG yang disajikan pada Selasa (7/10/2025).

Menu MBG hari itu terdiri dari ikan lele goreng, nasi, sayuran, tempe, dan buah anggur.

Salah satu siswa, Daffa (12), mengaku sangat menikmati hidangan tersebut hingga menyantap empat ekor lele goreng milik teman-temannya.

“Lele habis 4, punya teman-teman yang enggak doyan. Enak gurih (rasanya),” ujar Daffa ditemui di SD Pujokusuman 1, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).

“Tadi menunya lele, sayuran, tempe, anggur,” imbuhnya.

Baca juga: Buntut Keracunan, 60 Siswa SMP Negeri 8 Salatiga Belum Masuk Sekolah, MBG Dilanjutkan

Saat ditanya soal pemberitaan mengenai dugaan kasus keracunan MBG di daerah lain, Daffa tersenyum.

Ia mengaku tidak khawatir dan tetap percaya pada kualitas makanan yang diberikan di sekolahnya.

“Enggak, tetap percaya sehat, bergizi,” katanya mantap.

Daffa juga berharap menu MBG ke depan bisa lebih bervariasi dan bahkan menyampaikan permintaannya secara khusus.

“Mau request mie ayam, semoga (dikabulkan),” ujarnya sambil tertawa.

Titiek Suharto: SPPG Tak Maksimal Harus Disanksi

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Suharto, turut meninjau pelaksanaan program MBG di SD Pujokusuman 1.

Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan sanksi bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak bekerja maksimal.

“Ada kan, kan sudah ada yang disanksi sementara. SPPG yang enggak perform kan diberhentikan dulu, tapi kan ini memengaruhi anak-anak, jadi akhirnya enggak dapat makanan. Ya harus ada sanksinya,” ujarnya.

Baca juga: Marak Keracunan MBG di Jateng, Satgas Tegaskan Perbaikan Higienitas dan Kepatuhan SOP

Titiek menilai program MBG tidak perlu dihentikan sementara selama proses evaluasi berlangsung, terutama di daerah yang pelaksanaannya berjalan baik.

“Ya enggak usah semua diberhentikan. Kan di Jogja ini enggak ada masalah, mosok diberhentiin, kan kasihan. Jadi yang ada masalah-masalah itu yang dievaluasi,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan standar kebersihan yang ketat, termasuk kewajiban bagi seluruh SPPG untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).

“Ya harus ada dong (SLHS). Ini menyangkut nyawa begitu banyak anak-anak, harus benar-benar diawasi, dia harus punya tanggung jawab,” tegasnya.

Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah pusat dalam memperbaiki gizi anak-anak Indonesia sekaligus mendorong ketahanan pangan lokal melalui bahan pangan yang sehat, bergizi, dan aman dikonsumsi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau