YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo, mengumumkan rencana pembangunan irigasi di seluruh kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pernyataan ini disampaikan Dody setelah melakukan penanaman bawang merah di Padukuhan Blimbing, Kalurahan Karangrejek, Gunungkidul, Minggu (5/10/2025) petang.
Dalam kunjungannya, Dody meninjau sumur bor dan berinteraksi dengan para petani.
Ia juga berpartisipasi dalam penanaman bawang merah di lahan milik petani setempat.
"Kita tambahi beberapa titik di seluruh Gunungkidul untuk jaringan irigasi air tanah, sehingga tidak semua tempat di Gunungkidul pelan-pelan berubah fungsi menjadi irigasi air tanah dan tidak lagi 100 persen bergantung pada tadah hujan," ungkap Dody.
Baca juga: Kampung Nelayan Merah Putih di Gunungkidul Tertunda, Ini Penjelasan Pemkab
Dody menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan untuk mempersiapkan pembangunan.
Ia juga menerima permintaan dari para petani terkait pembangunan jalan usaha tani, yang membutuhkan lahan seluas 5 meter.
"Tapi yang pasti kalau lahan disiapkan insyaallah kita bisa bantu. Semua itu sesuai arahan Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan," ujarnya.
Pembangunan irigasi akan dilakukan secara bertahap, mengingat keterbatasan anggaran.
Dody berjanji akan terus berkoordinasi dengan bupati setempat.
"Tadi disampaikan oleh bupati masih perlu tambahan beberapa puluh titik seluruh Gunungkidul. Nanti timbalnya akan kroscek, double check nanti secara teknis akan disiapkan," katanya.
Meskipun Dody belum dapat memastikan kapan jaringan irigasi akan selesai dibangun, ia berjanji untuk menyelesaikannya secepat mungkin.
Baca juga: Seleb TikTok Gunungkidul Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tak Lunasi Transaksi Celana Kolor Rp 56 Juta
"Secepatnya selesai, kita selesaikan, karena airnya ditunggu para petani," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan pembangunan jaringan irigasi di puluhan titik.
"Beberapa waktu yang lalu kami mengajukan jaringan irigasi air tanah sejumlah 40 lokasi, dan sudah terverifikasi yang lolos itu 35," ujarnya.
Endah juga mengungkapkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) dan Kementerian Pekerjaan Umum terkait pembangunan ini.
Dody juga menginginkan agar pompa air yang digunakan adalah pompa listrik, bukan diesel.
"Beliau berpikir dan memberikan instruksi kepada kepala balai untuk diganti menggunakan listrik dan menghendaki bertemu penerima manfaat jaringan irigasi air tanah," tambah Endah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang