Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Menanam Bawang Merah, Menteri PU Janjikan Irigasi Gunungkidul

Kompas.com, 5 Oktober 2025, 18:11 WIB
Markus Yuwono,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo, mengumumkan rencana pembangunan irigasi di seluruh kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pernyataan ini disampaikan Dody setelah melakukan penanaman bawang merah di Padukuhan Blimbing, Kalurahan Karangrejek, Gunungkidul, Minggu (5/10/2025) petang.

Dalam kunjungannya, Dody meninjau sumur bor dan berinteraksi dengan para petani.

Ia juga berpartisipasi dalam penanaman bawang merah di lahan milik petani setempat.

"Kita tambahi beberapa titik di seluruh Gunungkidul untuk jaringan irigasi air tanah, sehingga tidak semua tempat di Gunungkidul pelan-pelan berubah fungsi menjadi irigasi air tanah dan tidak lagi 100 persen bergantung pada tadah hujan," ungkap Dody.

Baca juga: Kampung Nelayan Merah Putih di Gunungkidul Tertunda, Ini Penjelasan Pemkab

Dody menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan untuk mempersiapkan pembangunan.

Ia juga menerima permintaan dari para petani terkait pembangunan jalan usaha tani, yang membutuhkan lahan seluas 5 meter.

"Tapi yang pasti kalau lahan disiapkan insyaallah kita bisa bantu. Semua itu sesuai arahan Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan," ujarnya.

Pembangunan irigasi akan dilakukan secara bertahap, mengingat keterbatasan anggaran.

Dody berjanji akan terus berkoordinasi dengan bupati setempat.

"Tadi disampaikan oleh bupati masih perlu tambahan beberapa puluh titik seluruh Gunungkidul. Nanti timbalnya akan kroscek, double check nanti secara teknis akan disiapkan," katanya.

Meskipun Dody belum dapat memastikan kapan jaringan irigasi akan selesai dibangun, ia berjanji untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Baca juga: Seleb TikTok Gunungkidul Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tak Lunasi Transaksi Celana Kolor Rp 56 Juta

"Secepatnya selesai, kita selesaikan, karena airnya ditunggu para petani," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan pembangunan jaringan irigasi di puluhan titik.

"Beberapa waktu yang lalu kami mengajukan jaringan irigasi air tanah sejumlah 40 lokasi, dan sudah terverifikasi yang lolos itu 35," ujarnya.

Endah juga mengungkapkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) dan Kementerian Pekerjaan Umum terkait pembangunan ini.

Dody juga menginginkan agar pompa air yang digunakan adalah pompa listrik, bukan diesel.

"Beliau berpikir dan memberikan instruksi kepada kepala balai untuk diganti menggunakan listrik dan menghendaki bertemu penerima manfaat jaringan irigasi air tanah," tambah Endah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau