SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 rumah di kawasan padat penduduk di Kampung Kulitan, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah, terbakar pada Sabtu (27/9/2025).
Peristiwa ini membuat 30 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva, mengatakan, api diduga berasal dari kompor gas milik salah seorang warga.
Baca juga: Mobil MBG Kedapatan Dipakai Jualan Buah di Pasar, Bukan Antar Makanan Bergizi
“Sekitar pukul 10.00 WIB, ada ibu-ibu yang sedang menggoreng, lalu ditinggal untuk mengantar pesanan dan lupa mematikan kompor. Dari situlah api muncul dan membesar,” kata Aniceto saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Panasnya cuaca disertai angin kencang diduga mempercepat api menyebar ke rumah lain.
Baca juga: Istri Diplomat Arya Daru Akhirnya Muncul ke Publik, Ungkap Sisi Lain Suaminya
Mobil pemadam kebakaran sempat kesulitan masuk ke lokasi karena jalan sempit.
Petugas menarik selang sejauh 30–40 meter untuk memadamkan api.
Dia menyebutkan sebagian besar rumah yang terbakar merupakan bangunan kecil dan berdempetan.
Estimasi kerugian mencapai Rp500 juta hingga Rp 1 miliar.
Upaya pemulihan terkendala status lahan.
“Rumah-rumah itu berdiri di tanah sewa milik Tuan Tasrifin. Jadi pemkot perlu dasar hukum yang jelas bila ingin melakukan program bedah rumah,” lanjutnya.
Korban kebakaran yang kehilangan rumah ditampung di balai RW, balai kelurahan Jagalan, serta aula kantor kecamatan.
Pemkot Semarang juga telah menyiapkan dapur umum untuk beberapa hari ke depan.
“Besok, kami bersama TNI, Polri, dan warga akan bergotong royong membersihkan lokasi,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang