Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojol Yogyakarta Gelar Aksi Solidaritas untuk Affan Kurniawan, Tabur Bunga dan Doa di Polda DIY

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 12:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi ojek online menggelar aksi solidaritas di depan Mapolda DIY.

Aksi solidaritas ini digelar atas tewasnya rekan sesama ojol, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/08/2025).

Awalnya, sejumlah pengemudi ojek online melakukan aksi memasang pita hitam kepada pengguna jalan di simpang empat Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Pita Hitam dari Yogya untuk Affan Kurniawan, Ojol yang Dilindas Mobil Brimob

Setelah itu, para pengemudi ojek online bergeser ke depan Polda DIY untuk melanjutkan aksi solidaritas.

Di depan Polda DIY, para pengemudi ojek online melakukan aksi tabur bunga serta menyalakan lilin.

Di depan Polda DIY, mereka juga menggelar doa bersama untuk arwah Affan Kurniawan yang meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis Brimob.

"Kegiatan ini adalah aksi solidaritas untuk teman driver kita yang meninggal ditabrak mobil baracuda Brimob di aksi 28 Agustus kemarin di Jakarta," ujar Wuri selaku Ketua Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB) saat ditemui di sela-sela aksi solidaritas, Jumat (29/08/2025).

Wuri menyampaikan aksi para ojek online di Yogyakarta sebagai bentuk solidaritas.

Selain itu, juga sebagai bentuk rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan.

"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan kedukaan kita sebagai sesama pejuang jalanan," tuturnya.

Dalam aksi solidaritas ini, para pengemudi ojek online di Yogyakarta membagikan dan memasangkan pita kepada pengguna jalan.

Setelah itu, dilanjutkan ke depan Polda DIY.

"Kita ke Polda untuk menyalakan lilin dan tabur bunga serta doa bersama di depan Polda DIY, setelah itu kita akan shalat Jumat di Masjid Polda DIY disusul dengan shalat ghoib untuk mendoakan korban yang meninggal," tuturnya.

Para pengemudi ojek online menuntut agar peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Affan Kurniawan diusut dengan tuntas.

Selain itu, mereka juga menuntut agar pelaku yang melindas Affan Kurniawan diproses secara hukum.

"Tuntutannya itu kita minta proses hukum untuk pelaku dan juga dari institusi Polri merevisi atau mereview kembali cara menghadapi aksi massa, tidak perlu dengan kekerasan karena kita tidak membawa senjata," bebernya.

Dari pengamatan Kompas.com sampai pukul 11.46 WIB, aksi solidaritas dari para pengemudi ojek online di Yogyakarta masih berlangsung di Polda DIY.

Para pengemudi ojek online yang awalnya berada di luar, saat ini diperbolehkan untuk masuk ke halaman Polda DIY.

Di halaman, para pengemudi ojek online diterima dan ditemui oleh Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau