YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam penjualan properti di wilayah tersebut.
Penurunan ini diperkirakan disebabkan oleh berkurangnya daya beli masyarakat.
"Tren penurunan, dibandingkan tahun lalu, mencapai 20-30 persen pada semester pertama jika dibandingkan dengan semester sebelumnya (2024)," kata Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Senin (11/8/2025).
Ia menambahkan bahwa penurunan ini paling tajam terjadi pada segmen properti dengan harga Rp 500 juta ke bawah.
Baca juga: Ini 5 Pengembang Properti dengan Market Cap Terbesar, Siapa Juaranya?
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi penurunan penjualan adalah banyaknya nasabah yang terdaftar dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang tidak memenuhi syarat untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Hal ini disebabkan oleh banyak nasabah yang terjerat pinjaman online.
"SLIK bank ketika kena pinjol dan macet ya pasti ditolak pinjaman berikutnya. Padahal pinjamannya mungkin cuma 1 juta atau 2 juta, kecillah, yang tidak disadari oleh konsumen bahwa itu akan mengganggu atau akan menyebabkan dia tidak bankable. Padahal kemampuannya ada," ungkap Ilham.
Meskipun saat ini daya beli masyarakat menurun, Ilham optimis bahwa penjualan properti dapat meningkat pada momen penerimaan mahasiswa baru.
Ia menyebutkan bahwa mahasiswa baru merupakan salah satu pangsa pasar yang signifikan di Yogyakarta, dengan kontribusi sebesar 5 hingga 10 persen.
Orangtua mahasiswa baru, menurutnya, sering kali memilih untuk membeli rumah bagi anak mereka daripada menyewakan kos.
Baca juga: Maruarar: Tak Benar Bisnis Properti Lesu, Kondisi di Lapangan Justru Menyala...
Hal ini dianggap lebih memudahkan dalam pengawasan serta sebagai investasi, mengingat rumah tersebut dapat dijual kembali setelah anak selesai kuliah.
Rentang harga yang dipilih oleh orangtua mahasiswa bervariasi, mulai dari di bawah Rp 500 juta hingga di atas Rp 1 miliar.
Menanggapi peluang ini, REI DIY berencana untuk mengadakan pameran properti guna menawarkan berbagai pilihan kepada orangtua mahasiswa di pusat perbelanjaan di DIY.
"Peluang itu harus kita tangkap sebaik mungkin, makanya kita mengadakan pameran itu," tutup Ilham.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang