YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memberikan peringatan keras terkait hasil pengerukan dalam proyek normalisasi sungai di wilayahnya.
Ia menegaskan bahwa sedimen tersebut tidak boleh diperjualbelikan oleh pihak mana pun karena program tersebut bertujuan untuk penanggulangan bencana, bukan penambangan.
Baca juga: Wali Kota Yogyakarta Hasto Targetkan Agustus Mulai Turunkan Alat Berat untuk Normalisasi Sungai
"Kami tidak akan memperjual belikan lho, enggak boleh ini dijual belikan. Karena kami mengambil sedimen," kata Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (7/8/2025).
Hasto saat ini sedang mencari lahan-lahan yang memungkinkan untuk tempat hasil pengerukan normalisasi sungai.
Sedimen sungai ini rencananya akan ditaruh di lahan-lahan pertanian di Kota Yogyakarta, atau untuk menutup lahan yang memiliki cekungan-cekungan.
"Ini kan mengambil sedimen terus ditaruh di tempat. Tidak boleh ada yang berpikir dijual, karena ini bukan penambangan," kata dia.
Menurutnya orang-orang yang berpikiran aji mumpung menjual hasil kerukan ini sering kali menggagalkan program-program pemerintah.
"Tidak boleh ada orang nylekutis (nakal) itu yang sering menggagalkan program," pungkas Hasto.
Baca juga: Sultan HB X Ketemu Wali Kota Hasto 4 Jam di Balai Kota Yogyakarta, Bahas Normalisasi Sungai
Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bahas rencana Kota Yogyakarta memiliki kali (sungai) bersih.
Pertemuan antara Sultan dengan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo berlangsung di Balai Kota Yogyakarta selama kurang lebih 4 jam.
Setelah pertemuan, Sultan menyampaikan kedatangannya ke Balai Kota Yogyakarta untuk membahas rencana normalisasi sungai sebagai upaya mewujudkan kali bersih di Kota Yogyakarta.
"Rencana kota untuk menjadi kali bersih di Code, Winongo, dan Gajah Wong. Untuk bersih tidak bisa (dilakukan) hanya kota (Yogyakarta), karena kota menerima bersih atau tidaknya dari Sleman," ujar Sultan, Kamis (7/8/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang