YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Lestari KG Media melalui program Akademi Sekolah Lestari (ASRI) kembali menggelar Roadshow ASRI Menyapa, kali ini di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rabu (30/7/2025).
Program ini bertujuan mengenalkan gerakan keberlanjutan atau sustainability kepada generasi muda melalui pendidikan digital yang menyenangkan dan relevan.
Inisiatif ini merupakan kerja sama antara KG Media dan Unilever Indonesia.
“Program belajar nanti fokusnya di platform kami di lestariacademy.id, di situ nanti ada online course bagi murid dan guru. Ada 8 course, termasuk pengelolaan sampah, konservasi lingkungan, dan peningkatan kesehatan fisik,” kata Project Lead ASRI, Arki Sudito.
Baca juga: Cerita Lestari dari KG Media, Upaya Tanam Mangrove demi Masa Depan Berkelanjutan
Menurut Arki, konten-konten yang tersedia di lestariacademy.id telah disesuaikan dengan karakter Gen Z yang akrab dengan video pendek dan visual menarik, seperti yang biasa ditemui di media sosial.
“Mereka bisa belajar sendiri, membuat proyek dari ilmu yang dipelajari. Jika butuh bantuan, bisa akses mentoring ASRI, dan sekolah akan disambungkan ke grup WhatsApp,” jelas Arki.
Para mentor berasal dari kalangan akademisi dan profesional, termasuk dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), IPB, dan Asosiasi Profesional ESG Indonesia.
Setelah proyek selesai, siswa bisa mengirimkan hasilnya. Proyek-proyek terpilih akan mendapatkan penghargaan dan dijadikan contoh praktik baik di Jakarta pada akhir tahun.
Baca juga: Sambangi SMKN 2 Bandung, KG Media dan Unilever Kenalkan Program ASRI untuk Pendidikan Berkelanjutan
Pihak penyelenggara menargetkan partisipasi 3.500 sekolah dengan total sasaran 200.000 murid dan guru.
“Roadshow ini sebagai sosialisasi ke sekolah-sekolah. Yang diundang perwakilan sekolahnya, harapannya setelah kembali bisa mengajak guru dan siswa lain,” tambah Arki.
Megenta Anisa Sekaratri, siswa SMA N 3 Yogyakarta, mengaku awalnya mengira materi akan membosankan. Namun setelah mengikuti kursus, ia merasa kontennya menarik dan relevan.
“Ternyata videonya dikemas dengan cara baru, pakai animasi dan studi kasus yang realistis,” katanya. Ia juga mengaku lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan lewat hal-hal kecil, seperti mematikan lampu dan menutup keran air.
Baca juga: KG Media Umumkan 12 Dewan Juri Lestari Awards 2025
Siswa lainnya, Andini Sabrina Putri, juga terkesan dengan materi yang dikemas menyenangkan. Ia menilai edukasi semacam ini penting untuk keberlangsungan hidup ke depan.
“Kita enggak tahu ke depan lingkungan kita akan seperti apa, jadi perlu banget dijaga,” ujarnya.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta, Maryono, menyambut positif program ASRI yang dinilai sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata, yakni sekolah yang mendorong siswa peduli terhadap lingkungan melalui pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan kegiatan ramah lingkungan lainnya.
“Ada irisan antara dua program ini. Keduanya berkelanjutan dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK DIY, Sjamsu Agung Widjaja.
Ia menyoroti relevansi program ASRI di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir.
“Pemerintah tak cukup hanya bikin aturan, tapi juga harus mengimplementasikan dengan menggandeng semua pihak. Kami sangat mengapresiasi inisiasi Kompas Gramedia,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang