YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 61 tukik atau anak penyu dilepasliarkan ke laut di Pantai Ngandong, Kalurahan Sidoarjo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, Selasa (21/7/2025).
Ini merupakan penetasan perdana di pantai tersebut, sebagai bagian dari upaya pelestarian satwa laut yang dilindungi.
Baca juga: Ariel, Raffi Ahmad dan Gading Jalan-jalan di Lombok, Lepas Tukik dan Eksplorasi Mandalika
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi menyampaikan, pihaknya pertama kali melakukan penetasan di Pantai Ngandong, setelah ratusan telur lainnya ditetaskan di pantai Pelangi Bantul.
Total telur yang didapatkan sebanyak 219 butir telur penyu yang ditemukan di Pantai Jungwok dan Nampu. Adapun rincian di Pantai Jungwok sebanyak 111 butir, dan Nampu 108 butir.
Telur mulai menetas Jumat (18/7/2025) hingga Minggu (20/7/2025).
"Yang berhasil ditangani 61 ekor tukik. Sisanya kemarin ada yang mentas dan lepas ke laut, dan ada juga yang mati sebelum tertangani. Untuk tingkat keberhasilan sebanyak 75 persen," kata Wahid dihubungi melalui telepon Selasa (22/7/2025).
"Selain hari ini dilepas liarkan, juga nanti akan dilakukan di Pantai Jungwok dan Nampu," kata dia.
Wahid mengatakan pelepas liaran ini sebagai upaya melestariakan penyu, dan sesuai dengan sifat alamiahnya, nanti akan kembali ke lokasi asal 10 sampai 20 tahun lagi. Untuk jenis penyu yang berhasil menetas jika dilihat dari morfologinya merupakan jenis Penyu Lekang.
"Kami juga berkomitmen menjaga kawasan pantai sebagai habitat penyu agar proses peneluran di musim-musim berikutnya tetap berlangsung," ucap dia.
Baca juga: Penyu 90 Kg di Sukabumi Mati Setelah Terkena Jerat Jaring Nelayan
Wahid mengatakan, sebanyak 12 pantai di Kabupaten Gunungkidul merupakan tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Adapun diantaranya Pantai Wediombo, Pantai Kayu Arum, Pantai Porok, Pantai Sanglen, Pantai Ngrumput, Pantai Watunene, Pantai Sruni, Pantai Wediombo, Pantai Jungwok, Pantai Greweng, Pantai Sedahan, Pantai Dadapan dan Pantai Ngrokoh.
Hal ini menunjukkan jika ekosistem laut di Bumi Handayani masih bagus.
"Berarti di sini masih bagus ekosistem lautnya," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang