Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanyekan Becak Listrik di Yogyakarta, Wali Kota Hasto: Daya Tarik Baru Wisata...

Kompas.com, 18 Juli 2025, 19:56 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengkampanyekan penggunaan becak kayuh bertenaga listrik di kawasan Malioboro.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi serta menarik minat wisatawan ke lokasi tersebut.

“Ya sangat, becak listrik bisa jadi daya tarik (wisatawan). Andong yang baik, andong yang ramah lingkungan, andong yang indah juga daya tarik tersendiri. Saya kira kita akan punya daya tarik tersendiri,” ungkap Hasto saat ditemui pada Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Pemkab Batang Salurkan 25 Becak Listrik dari Prabowo, Bantu Lansia Pengayuh Becak Lebih Sejahtera

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa keberadaan becak kayuh listrik tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik wisata yang unik, tetapi juga sebagai solusi untuk mengurangi emisi di kawasan Malioboro.

Ia menekankan bahwa Malioboro adalah area yang padat pengunjung pada waktu-waktu tertentu, sehingga kebutuhan oksigen di sana juga meningkat.

"Namun masalahnya, produksi karbon atau CO dari gas buang kendaraan di kawasan itu juga besar pada saat-saat tertentu. Kondisi itu secara biologis juga tidak sehat jika produksi karbon terlalu besar," tambahnya.

Hasto menegaskan pentingnya menjaga emisi karbon di Malioboro seminimal mungkin.

Baca juga: Dugaan Pungutan hingga Rp 300.000 terhadap Penerima Bantuan Becak Listrik, GSN Beri Bantahan

"Oleh karena itu, kita harus dukung bahwa Malioboro ini harus betul-betul emisi karbon seminimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan becak listrik atau becak kayuh. Saya kira itu komitmen yang harus sama-sama disadari," jelasnya.

Dalam upaya implementasi, pihaknya telah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait mengenai penyediaan kantong parkir untuk becak dan andong, serta layanan servis kendaraan.

Salah satu layanan yang akan disediakan adalah pengisian daya listrik untuk becak bertenaga listrik di kawasan Malioboro.

Namun, Hasto mengakui bahwa titik-titik kantong parkir untuk becak dan andong di kawasan tersebut masih terbatas.

Baca juga: 25 Tukang Becak Pemalang Terima Bantuan Becak Listrik dari Prabowo, Harga Becak Rp 25 Juta

“Salah satu servisnya untuk nge-charge (becak listrik). Kita harus menentukan di titik-titik mana ada kantong untuk nongkrong andong, becak, dan bisa servis. Kalau andong kuotanya hanya enam puluh, becak tentu terbatas. Tidak boleh memenuhi sampai mengganggu pejalan kaki. Kita (akan) tentukan titik servisnya,” terangnya.

Hasto juga menyatakan bahwa dengan adanya becak listrik, penggunaan becak motor di Malioboro akan dibatasi secara bertahap.

Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pengaturan arus lalu lintas di jalur-jalur sekitar Malioboro, yang dinilai sangat menentukan skenario yang akan diterapkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau