Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andong Lawan Arus di Yogyakarta, Kusir Joko: Saya Minta Maaf, Tidak Akan Saya Ulangi

Kompas.com, 15 Juli 2025, 11:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kusir andong bernama Joko Prihanto menyampaikan permintaan maaf atas aksi nekatnya melawan arus lalu lintas di Jalan Siliwangi, Ringroad Barat, Yogyakarta, Minggu (13/7/2025) dini hari.

“Saya minta maaf, saya tidak akan mengulangi lagi,” ujar Joko setelah videonya viral di media sosial.

Baca juga: Kusir Tertidur, Kuda Bawa Andong Lawan Arah di Yogya: Insting Pulang, Tapi Jalur Salah

Video tersebut memperlihatkan Joko yang mengendarai andong di jalur berlawanan arah saat lalu lintas cukup padat. Seorang pengendara mobil merekam sekaligus menegur Joko dan memberinya pengawalan agar tidak menimbulkan kecelakaan.

Pengemudi mobil juga terus menyalakan lampu dim sebagai isyarat kepada kendaraan lain dari arah berlawanan agar berhati-hati.

Dalam rekaman terlihat beberapa mobil melintas berpapasan dengan andong yang dikendarai Joko.

Dari informasi yang beredar, Joko diduga kelelahan dan sempat tertidur di atas andong. Kondisi itu membuatnya tak sadar melaju di jalur yang salah.

Setelah menyadari kesalahannya, Joko langsung menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan tidak akan mengulangi perbuatannya yang membahayakan pengguna jalan lain.

Kuda jalan pulang sendiri, kusir tertidur

Diberitakan sebelumnya, Ketua Koperasi Andong Yogyakarta, Rohmat Riyanto, mengaku sudah melakukan penelusuran mengenai kejadian andong melawan arus di ringroad barat itu.

Berdasar hasil penelusuran, diktehaui andong dikendarai oleh seorang kusir bernama Joko, yang hendak mengembalikan moda ke kandang milik juragannya di kawasan Gamping.

"Jadi, itu buruh, bukan andongnya dia, pulang mau ke yang punya andong di Gamping. Makannya, dia pulang pagi, karena ngoyak setoran, sistemnya kan bagi hasil," katanya, Senin (14/7/25).

Apesnya, akibat terlampau lelah memburu pundi-pundi, si kusir tertidur di tengah jalan, hingga membuat kuda penarik andong melaju tanpa kendali dari Wirobrajan ke arah barat, hingga menuju perempatan Gamping.

Baca juga: Libur Sekolah Bikin Kusir Andong ‘Panen’, Order Meningkat Dua Kali Lipat

Rohmat berujar, karena merupakan rute sehari-hari, kudanya sudah hafal betul dengan jalan pulang dari Kota Yogyakarta menuju kandangnya.

"Kudanya itu semaunya sendiri, yang penting arah pulang. Walaupun kudanya sudah terbiasa arah pulang, memang sudah hafal, tapi kan ndak paham kalau salah jalur," ungkapnya.

Menurutnya, setelah mendapati kabar tersebut, pihak koperasi pun segera malakukan pemeriksaan atau semacam introgasi, terhadap kusir yang bersangkutan.

Meski dipastikan tidak dalam pengaruh alkohol, sanksi tetap dijatuhkan kepada kusur, karena kelalaiannya sangat membahayakan pengguna jalan lain.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kusir Andong Yang Lawan Arus Di Ringroad Barat Minta Maaf 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau