YOGYAKARTA, KOMPAS — Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Sulistyarini, menemui langsung seorang pria yang mencatut namanya untuk melakukan penipuan dengan modus menjanjikan kelulusan sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Aksi Bupati Endah itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 44 detik yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Endah terlihat menanyai seorang pria berkepala plontos bertubuh gempal di sebuah rumah, lalu membanting asbak ke lantai di hadapan pria itu.
“Sebenarnya tidak emosi, hanya supaya orang itu tidak kemudian mencatut (lagi) nama orang. Kalau memang benar ya saya katakan benar, kalau tidak ya saya katakan tidak,” ujar Endah saat ditemui di Mapolres Gunungkidul, Senin (14/7/2025).
Baca juga: Tak Biasa, SD Swasta di Gunungkidul Ini Gelar MPLS Tanpa Satu pun Murid Baru
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/7/2025) malam, ketika Endah dalam perjalanan seusai melayat pekerja migran Indonesia (PMI) di Kalurahan Mulusan dan menerima informasi bahwa pelaku berada di Kalurahan Ngawu, Playen.
Ia langsung menuju lokasi dan menanyai pelaku, yang kemudian mengaku bernama Budi, warga Kediri, Jawa Timur.
“Dari pengakuannya, memang dia menerima uang untuk memasukkan orang jadi ASN, tetapi sudah dikembalikan. Tapi kan tetap saja, itu penipuan,” kata Endah.
Budi disebut mengklaim sebagai orang dekat bupati, bahkan sempat mengaku sebagai anggota Brimob dan badan intelijen negara (BIN) saat ditanya langsung oleh Endah.
“Saya tanya mana seragamnya, dan dia bilang Brimob tugas di luar,” ujarnya.
Endah kemudian mengamankan dan membawa pelaku ke Polres Gunungkidul.
Di kantor polisi itu, Budi kembali mengaku terlibat dalam kasus penggelapan mobil rental.
Menurut Endah, Budi bukan warga lokal dan justru menyasar masyarakat Gunungkidul sebagai korban.
“Ini tidak boleh, kita tidak bisa menerima drop-dropan bandit dari luar Gunungkidul,” tegasnya.
Selain kasus ini, Endah juga menyebut tengah melacak seorang pelaku lain yang mencatut namanya untuk urusan penataan jabatan ASN, seperti kenaikan pangkat atau rotasi.
“Satu lagi yang memang terindikasi mencatut atas nama bupati untuk penataan jabatan,” ujarnya.
Endah mengaku telah mengantongi bukti video dan menegaskan langkah ini diambil untuk melindungi nama baiknya dan masyarakat Gunungkidul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang