KULON PROGO, KOMPAS.com – Keterlambatan penerbangan terjadi pada pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6369 yang seharusnya terbang dari Bandar Udara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) menuju Jakarta Soekarno-Hatta (CGK) pada Senin (23/6/2025) pagi.
Keterlambatan ini diduga disebabkan oleh serangan burung atau bird strike.
Tim teknis dan pilot menemukan indikasi gangguan operasional pada mesin pesawat saat melakukan pemeriksaan rutin sebelum penerbangan.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Presiden Macron Tiba di Bandara YIA, Siap Terbang ke Magelang dengan Helikopter
Sebelumnya, pesawat Batik Air tersebut telah melakukan penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta dengan nomor penerbangan ID-6368 dan registrasi pesawat PK-LUS.
“Keterlambatan Batik Air ini akibat bird strike. Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan ini,” ungkap Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui rilis tertulis.
Danang menjelaskan bahwa indikasi bird strike terdeteksi ketika pesawat sedang dalam proses pendaratan, tepat sebelum menyentuh landas pacu.
Baca juga: Batik Air Turunkan Penumpang Bercanda Bawa Bom di Penerbangan Jakarta-Manado
Sebagai langkah antisipasi, inspeksi menyeluruh dilakukan sesuai dengan standar operasional keselamatan penerbangan.
Proses pembersihan dilakukan terhadap sisa-sisa yang terindikasi sebagai dampak dari bird strike, khususnya pada salah satu bagian mesin pesawat.
“Ini langkah penting untuk memastikan seluruh sistem pesawat dalam kondisi aman dioperasikan dan layak terbang,” tambah Danang.
Setelah inspeksi dan pembersihan selesai, pesawat dinyatakan siap terbang dan aman tanpa kerusakan pada bagian mesin oleh tim teknik.
Baca juga: Lonjakan Covid-19 Global, Bandara YIA Perketat Pengawasan Penerbangan Internasional
Pesawat akhirnya berhasil terbang menuju Jakarta dan mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 10.40 WIB.
Danang juga menyatakan bahwa Batik Air telah memberikan penjelasan secara langsung kepada seluruh penumpang yang terdampak serta memberikan kompensasi keterlambatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Batik Air memastikan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap operasional penerbangan Batik Air,” tutup Danang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang