YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua jemaah haji asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia di tanah suci.
Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY Jauhar Mustofa mengatakan, dua jemaah haji yang meninggal ini berusia 80 tahun lebih.
Baca juga: Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam ke dalam Koper Bagasi
"Ada, ada dua jamaah meninggal setelah Ifadah atau setelah prosesi haji selesai," kata Jauhar saat dihubungi wartawan, Senin (16/6/2025).
Ia menyampaikan, kedua jemaah itu meninggal di Mekkah dan keduanya berasal dari Kabupaten Bantul, DIY.
"Sudah sepuh (lansia) di atas 80 tahun, semoga tidak ada lagi," kata dia.
Selama perjalanan proses ibadah haji ia mengatakan ada beberapa jemaah yang sakit namun tidak dalam keadaan berat.
"Kalau sakit ringan ada, setelah puncak haji biasa batuk pilek. Tapi yang sakit berat menurut teman-teman tidak ada," ujarnya.
Kedua jemaah haji itu yang meninggal adalah Djumija Karyodiryo (80) warga Bambanglipuro, Bantul, DIY meninggal pada 13 Juni 2025, kloter SOC 071.
Kemudian Nur Hajim Abdul Fatah (83) warga Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, DIY kloter 064.
"Indikasi serangan jantung," imbuhnya.
Keduanya dimakamkan di Mekah, di pemakaman umum Ma'la.
Baca juga: Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah
Menurutnya, selama perhelatan haji kali ini para jamaah menemukan beberapa masalah namun secara keseluruhan ia menilai prosesi ibadah haji tahun ini sudah berjalan lancar.
"Dari Jogja Alhamdulilah lancar ada satu dua jamaah kurang sabar dan kurang tertib saat menunggu bus, bus tidak datang-datang lalu jalan kaki, secara persentase gak banyak," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang