Pemkab Gunungkidul Batal Bangun Tugu Adipura Senilai Rp 734 Juta, Anggaran Dialihkan ke Pelayanan Publik

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Tugu Adipura di kawasan Alun-Alun Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, resmi dibatalkan untuk tahun ini.

Anggaran sebesar Rp 734 juta yang sebelumnya dialokasikan untuk proyek tersebut akan dialihkan untuk pelayanan publik.

"Dipending, anggarannya tahun ini difokuskan untuk pelayanan publik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, saat dihubungi melalui telepon pada Kamis (12/6/2025).

Baca juga: 10 SD di Gunungkidul Tidak Dapat Siswa Baru, Ini Kata Dinas Pendidikan

Hary menjelaskan bahwa tugu yang direncanakan setinggi 8 meter itu merupakan apresiasi atas keberhasilan Kota Wonosari meraih Piala Adipura kategori Kota Kecil pada tahun 2023.

Tugu tersebut direncanakan dibangun di sisi barat laut alun-alun Pemkab Gunungkidul.

Namun, Hary menekankan bahwa alasan pasti di balik pembatalan ini merupakan keputusan dari pimpinan.

Dia juga menambahkan bahwa keputusan ini kemungkinan berkaitan dengan upaya efisiensi anggaran pemerintah.

Baca juga: Trans Jogja diwacanakan Buka Rute Sampai Gunungkidul

"Kebijakan dari Inpres No.1/2025. Untuk detail pembatalan pembangunan tugu Adipura di tahun ini bisa ditanyakan kepada Pak Sekda," ujarnya.

Lebih lanjut, Hary menyatakan bahwa pembatalan ini tidak akan berdampak signifikan karena proyek tersebut belum mencapai tahap lelang.

"Jika sudah lelang, tidak bisa dibatalkan. Belum tahu kapan akan dibangun, itu kebijakan ranah pimpinan. Kami hanya menunggu instruksi. Kalau ada anggarannya, maka kami siap membangun," tambahnya.

Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono, juga membenarkan pembatalan pembangunan Tugu Adipura.

Baca juga: Berkah Idul Adha, Perajin Kerupuk Kulit Gunungkidul Kebanjiran Kulit Sapi

Ia menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Hingga saat ini, efisiensi anggaran dari APBD sudah mencapai Rp17 miliar. Sudah tidak ada di mata anggaran milik pemkab karena dicoret akibat kebijakan efisiensi," kata Putro.

Ia juga menambahkan bahwa total penghematan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul mencapai Rp61,2 miliar.