Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pejabat, Sapi Kurban Prabowo Bakal Dibagikan ke Pasukan Kuning Kota Jogja

Kompas.com, 4 Juni 2025, 19:53 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sapi kurban bantuan Presiden Prabowo Subianto akan disembelih dan dibagikan kepada ratusan penggerobak sampah dan pasukan kuning di Kota Yogyakarta.

Sapi berbobot 950 kg itu akan dipotong pada Hari Tasyrik, Minggu (8/6/2025), di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.

Baca juga: Cerita Sapi Jumbo Mandi 3 Kali Sehari demi Pikat Pembeli, dari Lumajang Tembus Pasar Jakarta

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta Hilmi Arifin mengatakan, pembagian sapi kurban dari banpres kepada penggerobak sampah dan pasukan kuning itu sesuai arahan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Termasuk sekitar 9 hewan kurban sapi dari bantuan Ikatan Notaris Indonesia (INI) pengurus wilayah DIY untuk Kota Yogyakarta juga dialokasikan untuk kepada sekitar 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.

“Sesuai arahan pak wali, sapi bantuan presiden dan sapi bantuan dari INI DIY dioptimalkan untuk penggerobak se-kota (Yogyakarta). Setelah dihitung masih ada lebih sehingga dioptimalkan juga ke pasukan kuning,” kata Arifin, Rabu (4/6/2025).

Sapi dari banpres untuk Kota Yogyakarta memiliki bobot sekitar 950 kilogram. Sapi itu dibeli dari Gunungkidul. Arifin menegaskan anggaran pengadaan sapi itu sepenuhnya dari kesekretariatan presiden.

Hewan kurban dari banpres akan didistribusikan langsung ke RPH Giwangan pada Sabtu (7/6/2025) karena baru akan disembelih pada Minggu (8/6/2025) pagi. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo rencana hadir melakukan penyembelihan hewan kurban dari presiden di RPH Giwangan.

“Sapi banpres bobotnya cukup besar dan kalau diserahterimakan Kamis dan disembelih Minggu, ini risikonya cukup tinggi. Jadi sapi banpres akan didrop langsung dari Gunungkidul ke RPH Giwangan, pada Sabtu sore,” paparnya.

Arifin menyatakan setelah disembelih di RPH Giwangan, daging kurban akan didistribusikan kepada penggerobak sampah dan pasukan kuning yang diambil oleh perwakilan dari tiap kelurahan di Balai Kota Yogyakarta agar tertib.

Kecuali beberapa penggerobak dan pasukan kuning yang akan menerima penyerahan daging hewan kurban dari banpres dan INI DIY secara simbolis oleh Wali Kota Yogyakarta di Grha Pandawa.

“Secara umum, teknisnya nanti dari kelurahan hanya perwakilan yang mengambil ke balai kota dengan membawa surat keterangan dari lurah,” ujarnya.

Pada Iduladha tahun 2025, Kota Yogyakarta juga menerima bantuan hewan kurban dari Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta, Bank BPD DIY, Bank Jogja dan Perumda PDAM Tirtamarta.

Hewan kurban dari gubernur akan dibagikan kepada masjid Al Ikhlas Giwangan, dari wali kota ke Panti Asuhan Putra Islam dan Bank BPD Senopati untuk Masjid Al Husna Badran.

Baca juga: Prabowo Beli 3 Sapi Tambahan dari Sukabumi, Ada yang Beratnya Tembus 1,1 Ton

Sementara itu Ketua Harian Takmir Masjid Pangeran Diponegoro Balai Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menegaskan sapi banpres diperuntukan bagi penggerobak sampah dan pasukan kuning.

Sapi banpres akan menambah alokasi daging kurban dari bantuan INI DIY yang dialokasikan untuk penggerobak sampah dan pasukan kuning di Kota Yogyakarta.

Syamsul menyebut, sapi banpres dengan bobot sekitar 950 kilogram diperkirakan bisa menjadi sekitar 400 paket daging hewan kurban. Adapun dari INI DIY akan memberikan bantuan hewan kurban sekitar 9 ekor sapi.

“Untuk Masjid Pangeran Diponegoro sendiri akan menyembelih empat ekor sapi pada Jumat (6/6/2025). Sapi itu adalah iuran dari jamaah sekitar masjid sehingga dibagikan terbatas untuk masyarakat di lingkungan masjid di Kampung Miliran,” pungkas Syamsul.(

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau