Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Alap-Alap Seret Roy Suryo Cs ke Polisi soal Ijazah Jokowi

Kompas.com, 30 April 2025, 17:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Relawan Alap-Alap Jokowi menyambangi Polresta Sleman, Rabu (30/04/2025).

Kedatangan Relawan Alap-Alap Jokowi ini dengan maksud melaporkan sejumlah orang terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

"Saya merasa tidak nyaman dengan peristiwa yang terjadi selama ini baik di masyarakat maupun di medsos berkaitan dengan isu atau berita yang meresahkan salah satunya adalah kaitanya dengan ijazah palsu," ucap Koordinator Relawan Alap-Alap Jokowi, Sleman, Pambudi Sulistio saat ditemui di Polresta Sleman, Rabu (30/04/2025).

Baca juga: Isu Ijazah Palsu Jokowi Memanas, 4 Nama Dilaporkan ke Polisi, Siapa Saja?

Pambudi menyampaikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan pernyataan terkait dengan ijazah Jokowi dan memastikan yang bersangkutantelah menjalani perkuliahan hingga lulus.

"Padahal kami sebagai warga Yogyakarta, Kota Pendidikan sudah menerima informasi dari pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) bahwa Bapak Jokowi sudah mengikuti Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat itu sudah sah dan dinyatakan kebenaranya bahwa ijazah Jokowi asli," ucapnya.

Dikatakan Pambudi, meski telah ada pernyataan dari UGM, namun isu menyesatkan soal ijazah palsu Joko Widodo masih terus disebarkan. Sehingga Relawan Alap-Alap Jokowi memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

"Dari situ masih terus disebarkan berita-berita yang menyesatkan masyarakat dan untuk menghindari konflik, lebih baik kami menggunakan satu fasilitas yang disediakan oleh negara yaitu hukum," kata Pambudi.

Baca juga: Kasus Korupsi Mbak Ita: Permintaan Uang Rp 16 M, Vitamin untuk Aparat hingga Modus Bersihkan Jejak

Baca juga: Penyebab Hotel Tentrem Yogyakarta Digugat Rp 3,4 Miliar

Empat nama yang dilaporkan

Jokowi usai menjalani pelaporan di Polda Metro Jaya,  Rabu (30/4/2025)KOMPAS.com/Febryan Kevin Jokowi usai menjalani pelaporan di Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025)

Ada empat orang yang hendak dilaporkan Relawan Alap-Alap Jokowi ke Polresta Sleman. Mereka dilaporkan terkait dengan penghasutan dan UU ITE. 

"Yang dilaporkan pertama Roy Suryo, kemudian Tifa (Tifauzia Tiasumma), kemudian Rizal (Rizal Fadillah) yang berikutnya Rismon (Rismon Hasiholan Sianipar)," ucapnya.

Empat orang tersebut dilaporkan karena dinilai oleh Relawan Alap-Alap Jokowi  telah melakukan pembodohan publik dengan berbagai analisis. Sehingga menimbulkan perpecahan dan suasana tidak kondusif. 

"Mereka lebih pada menonjolkan satu analisa-analisa bagi dia, menurut dia, mengaku sebagai seorang ahli di bidang telematika. Tetapi tidak bisa memberikan satu pengakuan dari pihak UGM. Jadi ada pembodohan publik yang mengakibatkan kami terpecah-pecah," bebernya.

Baca juga: UGM Tegaskan Keaslian Ijazah Jokowi, Lengkap dengan Bukti dan Dokumen Akademik

Namun demikian, Pambudi meyakini yang telah disampaikan oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjadi bukti bahwa ijazah Joko Widodo asli.

"Kami sebagai yang hidup di Yogyakarta sebagai kota pendidikan meyakini 100 persen, bahwa pihak UGM dengan verifikasinya benar. Kepada siapa lagi kalau dari pihak UGM sudah menyatakan ke aslianya tetapi masih disebarkan isu tentang kepalsuan," urainya.

Pambudi menuturkan, keputusan menyambangi Polresta Sleman ini berkaitan dengan adanya aksi di UGM pada 15 April 2025 lalu. Di mana sejumlah orang melakukan aksi terkait ijazah Joko Widodo di Fakultas Kehutanan UGM. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau