YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali panggil dua kepala daerah pada Senin (14/4/2025) ke Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
Kali ini dua kepala daerah yang dipanggil dari Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
Baca juga: Dipanggil Sultan, Wali Kota Yogyakarta Diminta Jaga Kebersihan Malioboro
Dalam pertemuan ini Kabupaten Sleman diwakili oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sedangkan untuk Kabupaten Bantul dihadiri langsung oleh bupati yaitu Abdul Halim Muslih.
Pemanggilan kedua kepala daerah tersebut membahas soal infrastruktur dan perkembangan wisata.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan di Bantul terdapat 12 isu infrastruktur yang dibahas seperti kawasan pantai selatan atau pansela, pengembangan dermaga pendaratan ikan, kawasan industri Piyungan, perkembangan pariwisata Goa Cermai.
"Beberapa yang lain termasuk pengembangan pengolahan sampah di Bawuran. Sehingga, ini juga menyangkut koordinasi dengan daerah lain," kata Halim di Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (14/4/2025).
Halim menyampaikan, Kota Yogyakarta akan turut mengolah sampah di Bawuran karena keterbatasan lahan, sehingga urusan pengolahan sampah ini bersifat lintas kabupaten dan dibutuhkan koordinasi.
"Jadi pada akhirnya nanti. Semua sampah di kota itu akan dikelola di luar kota di antaranya di Bantul," ujarnya.
"Tapi yang dikelola di Bantul itu cukup besar, dari kota itu mungkin yang paling dominan sampah kota itu dikelola di Bantul," ungkapnya.
Ia memperkirakan sampah dari Kota Yogyakarta yang bakal diolah saat ITF Bawuran beroperasi mencapai 100 ton.
"Ya kira-kira sampai 100 ton," imbuhnya.
Sedangkan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan, pada hari ini pihaknya memaparkan pengembangan infrastruktur dan pengembangan wisata.
"Khusus Sleman kita memaparkan perkembangan infrastruktur yaitu pengolahan sampah dan perbaikan jalan sesuai visi misi. Dalane alus karo padang (jalannya halus dan terang)," kata dia.
Terkait sampah, Kabupaten Sleman telah menyiapkan 3 TPST dan dua TPST sudah beroperasi yaitu di Tamanmartani dan Minggir dengan kapasitas 60 ton perhari.
"Yang Donokerto Turi ini, Juni ini bisa beroperasi, jadi ada 3 TPST yang rata-rata perharinya bisa mengolah 60 ton perhari," ucap Danang.
Baca juga: Penyebab Sultan HB X Minta Putri Mangkubumi Panggil KAI dan Warga Lempuyangan