YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpesan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta agar mempertahankan kearifan lokal dalam renovasi Pasar Terban.
Gibran mengatakan pentingnya penyelesaian proyek revitalisasi sesuai jadwal, yaitu pada bulan Juli 2025, sehingga manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Dia menilai revitalisasi Pasar Terban tidak hanya akan memberikan manfaat bagi pedagang yang berjualan di dalam pasar, tetapi juga bagi pedagang di luar pasar yang menggantungkan ekonomi mereka pada arus pengunjung dan transaksi di sekitar kawasan ini.
Sebab, menurut dia, pasar yang lebih modern dan higienis akan menarik lebih banyak pembeli sehingga mendorong peningkatan pendapatan bagi seluruh pelaku usaha di area sekitar.
Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Pasar Terban, Walkot Yogyakarta: Cek Progres Sampai Mana
"Transformasi pasar tradisional tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal sehingga tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas budaya daerah," ujar Gibran dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menyampaikan revitalisasi Pasar Terban bertujuan untuk optimalisasi dan peningkatan fungsi pasar rakyat.
Ia pun berharap penyelesaian revitalisasi ini dapat terlaksana tepat waktu.
"Kalau sesuai kontrak, itu di Juli 2025 sudah selesai. Harapan kami ini bisa terlaksana tepat sesuai jadwal karena sudah ditunggu oleh yang berdagang dan sekarang berada di shelter (penampungan) yang kami tempatkan di sana," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjamin pembuangan limbah Pasar Terban tak bakal mencemari Sungai Code yang berdekatan.
"Memang ini (pasar) sudah include dengan pengolahan limbah, ada alat drainase, ada peresapan, ada pengolahan limbahnya," kata Hasto, Jumat (28/3/2025).
Baca juga: Menjelang Idul Fitri, Gibran: Presiden Ingatkan Jajaran, Pastikan BBM hingga Pangan Aman
Selain itu, lanjut Hasto, Pasar Terban juga bakal memilah sampah organik dan anorganik yang ditata di belakang pasar sehingga tidak akan membebani depo sampah di Yogyakarta.
"Ini tidak akan membebani depo. Jadi, sampah ter-manage dengan baik dan langsung ke TPA," kata dia.
Mantan kepala BKKBN itu menjamin limbah tak akan mencemari Sungai Code yang berada di belakang Pasar Terban.
"Ini sistemnya kedap, tidak ada meresap di sini. Sistemnya kedap," katanya.
Soal operasional, Hasto berharap Pasar Terban dapat beroperasional pada Agustus atau September mendatang.
"Kalau ini akhir Juli selesai, harapan saya Agustus atau September itu sudah operasional," kata dia.
Baca juga: Hadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Wapres Gibran Bicara Keberagaman
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Pasar Terban Kota Yogyakarta.
Gibran dan rombongan datang ke Pasar Terban bersama rombongan sekitar pukul 10.46 WIB.
Gibran datang bersama Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Saat memantau pembangunan Pasar Terban, Gibran didampingi oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajarannya.
Hasto mengatakan Pasar Terban Kota Yogyakarta bakal menjadi pasar yang berbeda dengan pasar tradisional lainnya.
Pasalnya, Pasar Terban adalah pasar hewan, khususnya ayam, sekaligus memiliki lokasi pemotongannya. Ini menjadi satu-satunya di DI Yogyakarta.
"Jadi, satu-satunya pasar yang include antara pasar hewan dan pemotongannya ayam adalah di sini, tidak ada di pasar lain," kata Hasto, Jumat (28/3/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang