KULON PROGO, KOMPAS.com – Menjelang musim Lebaran 2025, masih banyak ruas jalan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengalami kerusakan, seperti berlubang atau retak.
Pemerintah telah menjadwalkan perbaikan jalan dalam waktu dekat dengan metode penambalan sebagai bagian dari pemeliharaan rutin.
Jalan kabupaten yang menjadi jalur pendukung arus mudik menjadi prioritas utama perbaikan, termasuk ruas Dalangan - Siluwok, Pasar Jombokan - Trukan, serta Demen - Girigondo.
Baca juga: Ini Jadwal, Lokasi, dan Cara Penukaran Uang Jelang Lebaran 2025 di Banten
"Jalan ini merupakan salah satu alternatif jika terjadi kepadatan di jalan nasional, khususnya rute Jogja – Purworejo. Kami telah melakukan survei dan menemukan beberapa lubang serta kerusakan di beberapa titik," ujar Wuriandreza Gigih Muktitama, Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPU) Kulon Progo, Kamis (6/3/2025).
Perbaikan juga akan difokuskan di Kota Wates sebagai wajah Kulon Progo, terutama di kawasan Alun-alun Wates dan jalan perkotaan.
Pasalnya, Wates menjadi pusat aktivitas masyarakat dan jalur utama bagi pemudik.
Beberapa ruas yang akan diperbaiki mencakup Pengasih - Kenteng (Nanggulan) serta Kepek - Kalimanggis - Janti.
Kerusakan jalan kabupaten juga diperparah oleh penutupan jalan provinsi di Padukuhan Setan, Nanggulan, pada Januari 2025.
Akibatnya, lalu lintas padat dialihkan ke jalan kabupaten, sehingga mempercepat kerusakan jalan alternatif tersebut. Oleh karena itu, perbaikan akan dilakukan di ruas Sudu - Purwo dan Janti - Tegalsari.
"Kerusakan ini terjadi akibat peningkatan volume lalu lintas yang mendadak," kata Gigih.
"Kami melihat jalan-jalan ini mengalami retakan dan perlu segera diperbaiki sebelum kerusakan semakin parah," tambahnya.
Kulon Progo memiliki total panjang jalan 807 kilometer, dengan 73 persen di antaranya dalam kondisi mantap, sementara sisanya mengalami berbagai tingkat kerusakan.
Pada jalan kategori mantap, kerusakan yang terjadi tidak merata, berupa lubang, retakan, atau permukaan yang bergelombang. Kerusakan ini umumnya kurang dari 10 persen di setiap ruas atau sekitar satu persen per kilometer.
Baca juga: Gubernur Bengkulu Pastikan Honor THL Dibayar Sebelum Lebaran Setelah Tertunda Beberapa Bulan
Pemerintah mempertimbangkan banyak faktor dalam melakukan perbaikan di tengah keterbatasan anggaran. Selain kesiapan menyambut arus mudik, prioritas perbaikan juga berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas, jalur padat, dan jalur kecepatan tinggi.
“Kami menganggap kondisi jalan yang tampak baik tetapi berlubang lebih berbahaya karena berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, perbaikan di jalur mudik akan segera dilakukan," ungkapnya.
Dinas PU telah menandatangani kontrak pemeliharaan rutin sejak pertengahan Februari 2025. Dalam waktu dekat, akan dilakukan paparan serta kesepakatan dengan penyedia jasa, disusul survei ke jalan prioritas pendukung mudik. Dengan demikian, perbaikan fisik jalan dapat dimulai pekan depan.
Anggaran yang disiapkan untuk kegiatan pemeliharaan rutin sepanjang tahun ini mencapai Rp 5 miliar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang