Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak di Kulon Progo Akan Diperbaiki Sebelum Lebaran, Ini Daftar Lokasi Prioritas

Kompas.com, 7 Maret 2025, 12:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Menjelang musim Lebaran 2025, masih banyak ruas jalan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengalami kerusakan, seperti berlubang atau retak.

Pemerintah telah menjadwalkan perbaikan jalan dalam waktu dekat dengan metode penambalan sebagai bagian dari pemeliharaan rutin.

Jalan kabupaten yang menjadi jalur pendukung arus mudik menjadi prioritas utama perbaikan, termasuk ruas Dalangan - Siluwok, Pasar Jombokan - Trukan, serta Demen - Girigondo.

Baca juga: Ini Jadwal, Lokasi, dan Cara Penukaran Uang Jelang Lebaran 2025 di Banten

"Jalan ini merupakan salah satu alternatif jika terjadi kepadatan di jalan nasional, khususnya rute Jogja – Purworejo. Kami telah melakukan survei dan menemukan beberapa lubang serta kerusakan di beberapa titik," ujar Wuriandreza Gigih Muktitama, Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPU) Kulon Progo, Kamis (6/3/2025).

Perbaikan juga akan difokuskan di Kota Wates sebagai wajah Kulon Progo, terutama di kawasan Alun-alun Wates dan jalan perkotaan.

Pasalnya, Wates menjadi pusat aktivitas masyarakat dan jalur utama bagi pemudik.

Beberapa ruas yang akan diperbaiki mencakup Pengasih - Kenteng (Nanggulan) serta Kepek - Kalimanggis - Janti.

Kerusakan jalan kabupaten juga diperparah oleh penutupan jalan provinsi di Padukuhan Setan, Nanggulan, pada Januari 2025.

Akibatnya, lalu lintas padat dialihkan ke jalan kabupaten, sehingga mempercepat kerusakan jalan alternatif tersebut. Oleh karena itu, perbaikan akan dilakukan di ruas Sudu - Purwo dan Janti - Tegalsari.

"Kerusakan ini terjadi akibat peningkatan volume lalu lintas yang mendadak," kata Gigih.

"Kami melihat jalan-jalan ini mengalami retakan dan perlu segera diperbaiki sebelum kerusakan semakin parah," tambahnya.

Kulon Progo memiliki total panjang jalan 807 kilometer, dengan 73 persen di antaranya dalam kondisi mantap, sementara sisanya mengalami berbagai tingkat kerusakan.

Pada jalan kategori mantap, kerusakan yang terjadi tidak merata, berupa lubang, retakan, atau permukaan yang bergelombang. Kerusakan ini umumnya kurang dari 10 persen di setiap ruas atau sekitar satu persen per kilometer.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Pastikan Honor THL Dibayar Sebelum Lebaran Setelah Tertunda Beberapa Bulan

Pemerintah mempertimbangkan banyak faktor dalam melakukan perbaikan di tengah keterbatasan anggaran. Selain kesiapan menyambut arus mudik, prioritas perbaikan juga berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas, jalur padat, dan jalur kecepatan tinggi.

“Kami menganggap kondisi jalan yang tampak baik tetapi berlubang lebih berbahaya karena berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, perbaikan di jalur mudik akan segera dilakukan," ungkapnya.

Dinas PU telah menandatangani kontrak pemeliharaan rutin sejak pertengahan Februari 2025. Dalam waktu dekat, akan dilakukan paparan serta kesepakatan dengan penyedia jasa, disusul survei ke jalan prioritas pendukung mudik. Dengan demikian, perbaikan fisik jalan dapat dimulai pekan depan.

Anggaran yang disiapkan untuk kegiatan pemeliharaan rutin sepanjang tahun ini mencapai Rp 5 miliar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau