YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua wanita muda di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilaporkan tewas akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan.
Pemerintah Kabupaten Bantul menyayangkan masih adanya warga yang mengkonsumsi miras, terutama jenis oplosan yang sangat berbahaya.
"Miras sudah membahayakan, apalagi oplosan. Korban yang meninggal sudah banyak, dan ini tentu memukul kita kenapa kesadaran masyarakat masih minim," ungkap Sekda Bantul Agus Budi Raharja saat ditemui wartawan di Bantul, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: Tren Es Moni di Demak, Modus Baru Miras Oplosan Mirip Es Teh Jumbo
Agus menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Bantul dan memerintahkan Satpol PP untuk meningkatkan monitoring sebagai langkah pencegahan peredaran miras, khususnya oplosan.
"Harapannya, kasus kematian akibat miras oplosan tidak terulang," jelasnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa Satpol PP Bantul sedang menggencarkan edukasi tentang bahaya miras, khususnya oplosan, kepada masyarakat.
"Kita sudah banyak membuat dusun antimiras dan dusun anti pekat. Kita akan gerakkan lagi, apalagi saat ini bulan Ramadhan," tambahnya.
Baca juga: Asal-usul Es Moni yang Tren di Demak, Ternyata dari Arak Tradisional Grobogan
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa pihaknya sedang fokus pada penyelidikan kasus ini dan dugaan pengoplos miras.
"Untuk dugaan pengoplos miras AF, saat ini dirawat di RS Bhayangkara. Nanti kalau ada hasil keterangan akan disampaikan kembali," katanya.
Sebelumnya, kejadian tragis ini bermula ketika KPP (22) dari Ngumbul mengunjungi rumah AF (27) di Tambalan, Pleret, Bantul, pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca juga: 10 Risiko Konsumsi Miras bagi Kesehatan
KPP membeli tiga botol miras oplosan, masing-masing berisi 600 mililiter, yang kemudian diminum bersama dua teman perempuannya, RKP (21) dan MAM (24).
"RKP dijemput MAM, kemudian menuju ke rumah KPP sekitar pukul 16.30 WIB. Saat sampai, sudah ada KPP dan AF," jelas Jeffry.
Keempatnya kemudian menggelar pesta miras oplosan, di mana KPP mencampurkan miras tersebut dengan pil sapi yang diperoleh dari orang lain.
Baca juga: Campur Etanol dengan Sirup, 4 Pemuda di Semarang Tewas
Pesta dilanjutkan hingga pukul 21.00 WIB, saat RKP mulai mengeluh merasakan panas di dadanya.
RKP sempat menghubungi temannya, APN (18), untuk menjemputnya.