YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah warga yang mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan pada hajatan pernikahan di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat menjadi 151 orang.
Dari jumlah tersebut, 27 orang harus dirawat inap di rumah sakit.
Data terbaru yang diperoleh pada Minggu (9/2/2025) pukul 22.15 WIB menunjukkan bahwa jumlah korban saat itu mencapai 147 orang, dengan 23 orang di antaranya harus opname.
Baca juga: Analisis dan Dampak Kebijakan Penghematan Anggaran Prabowo Subianto...
Baca juga: Campur Etanol dengan Sirup, 4 Pemuda di Semarang Tewas
Namun, pada Senin (10/2/2025) pukul 09.34 WIB, jumlah korban kembali bertambah menjadi 151 orang.
"Jam 9.34 WIB jumlah korban sementara 151, opname 27," ujar Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, di Posko Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025).
Diana juga menjelaskan bahwa terdapat 16 orang yang masih dalam proses observasi, di mana beberapa di antaranya telah dirujuk ke rumah sakit.
"Untuk observasi di sini saja, di rumah sakit lain tidak ada (korban) yang observasi. (Observasi di posko) 14 korban, dalam proses rujukan tadi empat, ini tambah lagi dua," tuturnya.
Baca juga: GOR Kridosono Dikembalikan ke Keraton Yogyakarta, Bakal Dijadikan Area Hijau
Satu orang warga Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman yang mengalami keracunan saat hendak dirujuk ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan.
Menurut Diana, penambahan jumlah korban tidak signifikan karena beberapa warga yang datang ke posko merupakan mereka yang sebelumnya sudah diperiksa.
"Penambahan tidak banyak, karena beberapa adalah ulangan, misalnya kemarin sudah periksa terus datang lagi. Itu kan dianggap tetap satu korban, tapi ada yang kemarin belum periksa, jadi kita hitung," ucapnya.
Diana mengungkapkan bahwa beberapa korban merupakan warga Krasakan, namun ada juga yang berasal dari luar daerah.
"Ada yang bukan warga sini, tapi mereka datang untuk menghadiri pernikahan, ada yang dari Pati, ada yang dari Kalimantan," ungkapnya.
Baca juga: Ramai soal Plengkung Gading Ditutup, Keraton Yogyakarta: Bagian Sumbu Filosofi
Kondisi sebagian korban yang diobservasi di posko dilaporkan sudah membaik, meskipun masih ada warga yang datang dengan gejala serupa.
"Yang observasi sebagian sudah membaik, kita pulangkan, kemudian yang ini berganti lagi. Sebagian besar itu masih diare, masih belum teratasi untuk diarenya," tambahnya.
Sebelumnya, warga di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman mengalami keracunan makanan setelah menghadiri hajatan pernikahan.
Baca juga: Tanggapan Pemerintah DIY soal Demo dan Permintaan Jadup Pedagang Eks Teras Malioboro 2