YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (23/1/2025).
Pantai Parangtritis dipilih sebagai lokasi pertama peluncuran gerakan ini di Indonesia.
Acara peluncuran dihadiri oleh Menteri Widiyanti, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Baca juga: Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...
Peluncuran dilakukan secara simbolis dengan memberikan bantuan alat kebersihan, melepaskan merpati, mengecek toilet, serta melakukan pemungutan sampah secara bersama-sama.
Widiyanti menjelaskan bahwa pemilihan Pantai Parangtritis sebagai lokasi peluncuran GWB didasarkan pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa Pantai Parangtritis adalah salah satu destinasi wisata terpopuler.
"Parangtritis ini kan, destinasi wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta, dan kami melakukan pembersihan dua hingga tiga kali sehari. Kami ingin memberi pencontohan dan inspirasi bagi destinasi lain," ujar Widiyanti saat ditemui di Pantai Parangtritis.
Baca juga: Ramai soal Plengkung Gading Ditutup, Keraton Yogyakarta: Bagian Sumbu Filosofi
Pembersihan kawasan Parangtritis dalam Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta. Kamis (23/1/2025).Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa untuk penanganan yang lebih lanjut, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah.
"Pelatihan kepada masyarakat bagaimana cara membersihkan dan menjaga kualitas kebersihan, serta bagaimana sampah-sampah ini bisa didaur ulang atau dijadikan produk. Nanti kalau tidak salah ada pencontohan," tambahnya.
Widiyanti juga mengungkapkan rencana untuk menggandeng akademisi dalam pengelolaan sampah dan pelatihan.
Baca juga: Dosen ASN di Yogyakarta Gelar Demo, Tuntut Tukin Dibayarkan
Harapannya, dengan adanya Gerakan Wisata Bersih, para wisatawan akan merasa lebih nyaman, dan citra Indonesia di mata internasional akan semakin baik.
"Diharapkan wisata bersih ini dapat membuat wisatawan lebih nyaman, dan membuat image Indonesia itu juga baik di mata internasional," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan bahwa Bantul telah memiliki pengelolaan sampah yang akan selesai pada Maret atau April mendatang, sehingga seluruh Kabupaten/Kota di DIY sudah memiliki industri pengelolaan sampah.
"Pilihannya dijadikan kompos atau jika dari ranting, bisa diperkecil dan dikirim ke Cilacap atau Pacitan untuk pengganti batu bara," ungkapnya.
Baca juga: GOR Kridosono Dikembalikan ke Keraton Yogyakarta, Bakal Dijadikan Area Hijau
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang