KLATEN, KOMPAS.com - Belasan rumah dan dua sekolah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terdampak banjir akibat hujan yang melanda wilayah itu pada Selasa (21/1/2025).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan hari ini masih ada rumah warga yang terdampak, meski kondisi air sudah surut.
Warga yang rumahnya terdampak banjir tetap bertahan dan tidak mengungsi.
"Warga terdampak masih bertahan di rumahnya dan sementara tidak mengungsi," kata Syahruna dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Rabu (22/1/2025).
Dampak banjir ini melanda Dukuh Nglebak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dan Dukuh Semawong, Desa Pundungsari, serta Dukuh Karanganyar, Desa Planggu, Kecamatan Trucuk.
Syahruna menyampaikan, di Dukuh Nglebak ada sembilan rumah yang terdampak banjir. Ketinggian air sekitar 10-15 cm. Air mulai masuk rumah sekitar pukul 21.30 WIB.
"Banjir disebabkan karena drainase perkampungan kurang maksimal, sehingga meluap ke perkampungan sebelum air masuk di Sungai Sosro," ungkap dia.
Selain itu ada dua sekolah yakni SDN 2 Krakitan dan TK Pertiwi di Kecamatan Bayat juga terkena banjir. Karena masih terendam banjir siswa diminta belajar di rumah.
"Pukul 07.40 WIB ruang kelas terendam setinggi 1-2 cm, di halaman sekolah 20 cm. Murid belajar di rumah," kata Syahruna.
Syahruna melanjutkan, di Dukuh Semawong ada enam rumah dan satu fasilitas umum berupa masjid yang terkena banjir.
Kemudian Dukuh Karanganyar banjir akibat luapan Sungai Dengkeng. Ini meluap ke jalan perkampungan dan tidak masuk ke rumah warga.
"Air meluap atau limpasan Rabu, 22 Januari 2025 pukul 02.00 WIB. Kondisi mutahir pukul 05.00 WIB luapan air di jalan perkampungan sudah surut," ujar dia.
Lebih lanjut, Syahruna mengimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan selama masa musim penghujan.
Ia juga meminta masyarakat melakukan pemangkasan pohon lapuk dan cabang berlebih yang berpotensi mengancam jika terjadi angin kencang.
"Peringatan dini dan informasi cuaca menjadi perhatian peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang