Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Listrik Trans Jogja 2025: Rute, Jam Operasional, dan Kapasitasnya

Kompas.com, 21 Januari 2025, 09:04 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan uji coba bus Trans Jogja dengan menggunakan penumpang mulai Senin (20/1/2025).

Diketahui bus listrik Trans Jateng beroperasi selama 8 jam setiap hari, mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Berbeda halnya dengan bus Trans Jogja konvensional yang berwarna hijau, kuning atau putih, bus listrik ini berwarna ungu.

Di atas kaca bagian depan dan samping terdapat tulisan 100% Electric Bus.

Baca juga: Uji Coba Bus Listrik Trans Jogja 2025, Rute, dan Kapasitasnya...

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Wulan Sapto Nugroho mengatakan, bus listrik Trans Jogja tersebut melayani rute Bandara Adisutjipto hingga kawasan Sumbu Filosofi, termasuk Tugu Pal Putih, Titik Nol Kilometer, dan kembali ke bandara.

"Konsep bus listrik untuk meng-cover layanan sumbu filosofi, dari Tugu Pal Putih sampai dengan ke Selatan," katanya, Senin (20/1/2025).

Sapto menjelaskan, uji coba bus listrik Trans Jateng ini merupakan lanjutan dari tahap pertama yang sudah dilakukan sejak 20 Desember 2024, dengan tanpa penumpang.

Baca juga: Uji Coba Gratis, Ini Rute Bus Listrik di Medan dan Jam Keberangkatannya


Rute bus listrik Trans Jogja

Kondisi dalam bus listrik Trans Jogja.KOMPAS.com/ Selma Aulia Kondisi dalam bus listrik Trans Jogja.

Saat ini, trayek Trans Jogja dengan mesin diesel sudah sampai Krapyak, sehingga bus listrik ini bakal diutamakan melayani Tugu Pal Putih ke selatan hingga Titik Nol.

"Karena baru 2 (unit bus listrik), kalau kita langsung pelayanan umum belum bisa. Ini baru pengenalan awal kepada masyarakat bahwa ada bus Listrik," katanya lagi.

"Kalau ke depan dari hasil uji coba bagus, operasional dan teknis tidak ada masalah, tidak menutup kemungkinan ke depan penambahan lagi," imbuh dia.

Baca juga: Saat Siswa di Yogyakarta Keluhkan Program Makan Bergizi Gratis yang Tak Kunjung Dimulai...

Kapasistas bus listrik Trans Jogja 

Lanjutnya untuk kapasitas bus listrik dibatasi yaitu maksimal 28 penumpang.

Pembatasan penumpang dilakukan mengingat bus menggunakan baterai sehingga bobot bus lebih berat dibanding dengan bus diesel.

"Jadi memang karena bus Listrik ada baterai, bebannya sudah berat. Ini lebih ke menyesuaikan dengan kapasitas jalan. Karena maksimal untuk jalan di perkotaan 8 ton, dari bus listrik ada 4 baterai cukup besar, sehingga memakan bobot cukup besar, sehingga jumlah penumpang sebaiknya sesuai kapasitas, 18 duduk, 10 berdiri," jelas dia.

Saat ini Pemerintah DIY baru memiliki 2 bus listrik karena masih dalam tahapan uji coba.

Baca juga: Menyelisik Awal Mula Munculnya Klitih di Yogyakarta...

Tap e-Money saat naik bus listrik Trans Jogja.KOMPAS.com/ Selma Aulia Tap e-Money saat naik bus listrik Trans Jogja.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau