Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi Tinjau Makan Bergizi Gratis di Sleman, Siswa Antusias Habiskan Sayur

Kompas.com, 17 Januari 2025, 11:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, melakukan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (17/01/2025).

Hasan Nasbi tiba di lokasi sekitar pukul 08.25 WIB dan segera menyaksikan pelaksanaan program tersebut di berbagai jenjang, mulai dari TK Among Siwi, Kelas II, hingga Kelas VI.

Di Kelas II, ia terlihat membagikan kotak makan bergizi gratis kepada sejumlah siswa sambil berdialog dengan mereka.

"Siapa yang tadi pagi nggak sarapan?" tanya Hasan Nasbi kepada siswa-siswa di Kelas II.

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Menu MBG, Makanan Kurang Matang?

Beberapa siswa mengangkat tangan, dan ketika ditanya lebih lanjut, mereka memberikan berbagai alasan, seperti malas atau takut terlambat masuk sekolah.

Setelah membantu membagikan kotak makan bergizi, Hasan Nasbi mengajak siswa untuk berdoa sebelum mulai makan bersama.

"Gimana enak makanannya?" tanyanya, dan para siswa serentak menjawab bahwa makanan tersebut enak.

Baca juga: Serba-serbi Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo, dari Kehabisan, Omprengan Bau dan Nasi Keras


Baca juga: Dugaan Penyebab Ratusan Pelajar di Nunukan Tak Kebagian Menu Makan Bergizi Gratis

Menu makan bergizi gratis di Sleman

Potret menu makan bergizi gratis (MBG) yang dilakukan di sekolah sekitar Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Potret menu makan bergizi gratis (MBG) yang dilakukan di sekolah sekitar Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).

Dalam pernyataannya kepada wartawan setelah peninjauan, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa ada beberapa lokasi yang dikunjungi untuk melihat pelaksanaan program makan bergizi gratis.

"Ini kan gelombang kedua ya, gelombang pertama sudah dilaksanakan pada 6 Januari. Sekarang kita sudah mulai gelombang kedua," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa SDN Sinduadi Timur telah memulai program ini sejak 13 Januari lalu.

"Memang titik-titik makan bergizi gratis ini akan bertambah setiap minggu," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Gunungkidul Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis

Hasan Nasbi juga mengungkapkan bahwa respons dari para siswa sangat positif.

"Saya lihat mereka antusias sekali, termasuk menghabiskan sayur. Jadi ini edukasi yang bagus, anak-anak sudah mulai terbiasa makan sehat," tuturnya.

Menu makan bergizi gratis di SDN Sinduadi Timur mencakup ayam, sayur, tahu goreng, dan susu.

"Hari ini menu-nya juga ada susu. Jadi untuk tempat-tempat tertentu yang memang tersedia produksi susu, akan disediakan susu di sini," pungkasnya.

Baca juga: Alasan Program Makan Bergizi di Demak Dimulai Februari 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau