YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta meragukan bahwa jejak hewan yang ditemukan di Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan jejak macan.
Hal ini berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Pengendalian Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta.
Kepala BKSDA Yogyakarta, Lukita Awang Listyantara, mengatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti informasi mengenai penemuan jejak kaki yang diduga milik macan dengan melakukan koordinasi bersama Sekretaris Kalurahan Grogol, dukuh, dan warga setempat.
"Dari hasil koordinasi diperoleh informasi bahwa warga telah berhasil mendokumentasikan jejak kaki berukuran sekitar 6 cm yang diklaim sebagai jejak kaki macan dewasa," ujar Lukita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/1/2025).
Baca juga: 13 Cara Mengusir Semut Merah di Rumah dan Halaman
Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah
Jejak kaki hewan tersebut ditemukan di lahan kas desa dan kawasan hutan yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) DIY.
Petugas Resor Konservasi Wilayah (RKW) Suaka Margasatwa Paliyan juga telah melakukan pengecekan ke lokasi bersama Sekretaris Kalurahan Grogol dan masyarakat setempat.
Namun, dari pengecekan tersebut, jejak yang ada sudah luntur dan tidak terlihat jelas akibat guyuran hujan.
"Berdasarkan hasil analisis dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Yogyakarta, masih diragukan jika jejak yang ditemukan tersebut adalah jejak macan," ungkapnya.
Baca juga: Cara Penanganan Hewan Ternak yang Terkena Penyakit Mulut dan Kuku
Lukita menjelaskan bahwa keraguan tersebut didasarkan pada beberapa faktor, termasuk hasil identifikasi dokumentasi jejak yang difoto oleh warga.
"Dari hasil identifikasi dokumentasi warga, jika itu jejak macan, maka bekas kuku tidak tercetak atau tidak terlipat sempurna. Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga yang ikut cek di lokasi dan menduga jejak tersebut sebagai jejak kucing hutan," tuturnya.
Proses penelusuran mengenai jejak tersebut masih berlanjut, dan BKSDA Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di kebun sendirian dan mengurangi aktivitas di malam hari," jelasnya.
Baca juga: Berikut Ciri-ciri Penyakit Mulut dan Kuku yang Menyerang Hewan Ternak
Sebelumnya, warga Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dihebohkan oleh penemuan jejak kaki hewan yang diduga mirip macan.
Kejadian ini pertama kali dilaporkan sekitar dua minggu lalu oleh warga setempat.
Lurah Grogol, Latip Wahyudi, mengungkapkan bahwa informasi awal mengenai kemunculan hewan tersebut berasal dari Padukuhan Gerjo.
"Benar ada warga yang mengetahui pertama di Wono Glempeng, warga Padukuhan Gerjo melaporkan ke dukuh setelah melihat secara langsung," jelas Latip saat ditemui di kantor Kalurahan Grogol pada Senin (6/1/2025).
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular ke Manusia, Hewan yang Terdampak Aman Dikonsumsi?
Menurut kesaksian warga, hewan yang diduga macan tersebut berukuran sebesar kambing dewasa.
Sejumlah warga juga berhasil mengabadikan jejak kaki hewan tersebut yang terlihat jelas di tanah.
Latip menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pemantauan di kawasan itu.
"Kami sudah melakukan pemantauan di kawasan tersebut. Kami mengimbau kepada petani untuk waspada saat beraktivitas," ujarnya.
Baca juga: 2.026 Sapi di Jateng Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, 52 Ekor Mati, Daerah Mana yang Parah?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang