Editor
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah di Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan pada awal tahun 2025, mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Kenaikan ini jauh di atas harga normal pada akhir Desember 2024 yang hanya sekitar Rp 65.000 per kilogram.
Salah satu penyebab kenaikan harga cabai rawit ini karena cuaca ekstrem akibat musim hujan.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Kebumen Melonjak hingga Rp 100.000, Apa Penyebabnya?
Dikutip dari Tribunnews.com, kenaikan harga cabai rawit tersebut sudah terjadi di sejumlah pasar tradisional Kota Yogyakarta.
Data dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, harga cabai rawit Rp 100.000 per kilogram sudah terjadi sejak 6 Januari 2025.
Selain dampak cuaca ekstrem akibat musim hujan, lonjakan banderol cabai juga ditengari oleh serangan hama yang belakangan marak terjadi.
Ketua Tim Kerja Ketersediaan dan Pengendalian Harga Disdag Kota Yogya, Evi Wahyuni, menyampaikan, petani di beberapa sentra produksi cabai, seperti Boyolali, melaporkan gagal panen.
Insiden itu terjadi karena serangan hama antraknosa dan penggerek buah, yang diperparah tingginya curah hujan selama beberapa pekan terakhir.
"Karena pasokan terbatas, otomatis harga tinggi. Petani cabai di daerah Boyolali sampai gagal panen karena terkena hama, ini juga dirasakan se-nasional," katanya, Selasa (7/1/2025).
Pihaknya pun terus melakukan koordinasi dan rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menyikapi kenaikan harga bahan pokok ini.
Baca juga: Jurus Cabai Pelangi Pedagang Pasuruan Siasati Harga yang Meroket
Namun, ia mengaku optimistis, banderol beragam komoditas pokok akan kembali stabil setelah puncak musim liburan dan cuaca mulai membaik.
"Begitu permintaan landai, harga mengikuti. Masyarakat diharap membeli sesuai kebutuhan dan kemampuan. Pasokan juga aman, tidak perlu khawatir," urainya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Cabai Rawit di Kota Yogyakarta Melejit, Sentuh Rp100 Ribu Per Kilogram
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang