YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV) telah ditemukan di Indonesia dan menular ke anak-anak, berdasarkan data terbaru pada Senin (6/1/2025).
Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengimbau siswa-siswi yang mengalami gejala HMPV agar tetap beristirahat di rumah.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada temuan kasus HMPV di Kota Yogyakarta.
Baca juga: Jawa Tengah Nihil Kasus HMPV, Warga Diminta Tetap Waspada
Namun, untuk mencegah penyebaran HMPV di kalangan anak-anak, pihaknya meminta agar orangtua selalu memantau kesehatan anak-anak.
Mengingat anak-anak termasuk dalam kelompok rentan terhadap paparan HMPV.
"Anak-anak termasuk kelompok rentan, kami imbau orangtua untuk meningkatkan imunitas anak dengan pemberian makanan yang bergizi seimbang," ucapnya saat dihubungi, Selasa (7/1/2024).
Baca juga: Cara Penanganan Hewan Ternak yang Terkena Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Serang 824 Sapi di Yogyakarta, 21 Ekor Mati
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan, HMPV bisa menyebabkan flu biasa dan masalah pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
Lana juga menambahkan bahwa jika anak-anak mengalami gejala-gejala penyakit saluran pernapasan seperti flu, pilek, batuk, dan demam, orangtua disarankan untuk segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
"Sebaiknya dibawa berobat ke fasyankes dan sebaiknya istirahat di rumah untuk menghindari penularan pada anak-anak," jelasnya.
Menurut Lana, potensi penyebaran virus HMPV cukup tinggi, terutama karena anak-anak beraktivitas bersama di sekolah.
Baca juga: Lonjakan Kasus DBD di Jateng, Tembus 1.000 Pasien pada Desember 2024, Bagaimana Mencegahnya?
Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya istirahat di rumah jika anak-anak menunjukkan gejala batuk, pilek, atau demam.
"Anak-anak kan beraktivitas bersama-sama di suatu tempat, jadi potensi untuk tertular dari infeksi dengan gejala saluran napas itu lebih besar," tambahnya.
"Istirahat saja di rumah, karena istirahat ini salah satu upaya terapi suportif untuk meningkatkan daya tahan tubuh," imbuhnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 dan Ancaman Rabun Jauh pada Anak...
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu panik karena HMPV bukan virus baru dan sudah dikenal sejak lama.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Menkes Budi menjelaskan bahwa HMPV berbeda dengan virus Covid-19.
Virus ini pertama kali terdeteksi pada tahun 2001 dan memiliki sifat mirip dengan flu.
"Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa," kata Budi.
Baca juga: Gejala Covid-19 dan Flu Mirip, tetapi Dampaknya Berbeda...
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang