KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebuah rumah milik Sugimin (58), seorang petani, mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor di padukuhan Wonosari, kalurahan Purwosari, kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinding samping rumah jebol setelah terdorong material longsor, sementara halaman samping rumah juga tertutup tanah.
Sutikno, koordinator Tagana Girimulyo menjelaskan, longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat (13/12/2024) malam.
Baca juga: Hujan Deras, Bahu Jalan Yogyakarta-Wonosari Longsor
"Tanah longsor mengenai rumah, tembok jebol. Penyebab hujan deras," ungkapnya melalui pesan singkat pada Sabtu (14/12/2024).
Sekitar pukul 11.00 WIB, tebing sepanjang 12 meter dengan ketebalan 1,5 meter runtuh dari ketinggian 6 meter, mengarah ke rumah Sugimin.
Akibatnya, tanah menggenang di halaman dan mengalir masuk ke dalam rumah, mengotori ruangan.
Baca juga: Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Pekerja Galian C di Karangasem Tewas
Keluarga Sugimin, yang saat itu sedang makan siang di ruang depan, dikejutkan oleh suara keras dari samping rumah.
"Mereka sedang makan siang dan minum biasa, lalu terdengar suara mak geruduk. Tembok jebol," kata Suryadi, Dukuh Wonosari, menjelaskan situasi saat itu.
Saat menilik ke arah suara, mereka melihat dinding rumah sudah berlubang lebar dan jendela beserta kusen lepas.
Warga setempat segera berdatangan untuk membantu membersihkan tanah dari rumah Sugimin.
Meskipun cuaca hujan ringan, mereka tetap bergotong royong mengevakuasi material longsor.
"Sudah dilakukan kerja bakti oleh warga. Meski demikian, potensi ancaman longsor susulan masih ada," tambah Sutikno.
Sugimin bersama anggota keluarganya, termasuk Pariyem (60), Suryo Saputro (26), dan Diva (20), selamat dari insiden tersebut.
Namun, Suryadi memperkirakan, pembersihan tanah dari rumah akan memakan waktu beberapa hari karena dikerjakan manual.
Sutikno mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada.
Ia menyarankan agar warga menata aliran air dan memperhatikan lingkungan sekitar, termasuk menjaga jarak pohon dari rumah.
"Misal bila ada pohon yang terlalu dekat, sebaiknya dikondisikan," imbaunya.
Tanah longsor akibat hujan juga dilaporkan terjadi di tempat lain, termasuk satu rumah rusak di kapanewon Kokap dan di Kalibiru serta Hargowilis.
Budi Prastawa, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo menyebutkan, lebih dari 10 laporan bencana diterima setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Budi juga mengingatkan bahwa curah hujan diperkirakan masih akan di atas normal dalam beberapa hari ke depan.
Ia mengimbau masyarakat untuk memantau lingkungan dan siap menghadapi potensi bencana di cuaca ekstrem saat ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang